Selain Taurat dan Talmud ada juga kitab
lain yang sama pentingnya bagi Yahudi yaitu Zohar. Menurut para rabi
Yahudi, kitab ini merupakan Mishnah ketika Nabi Musa berada di gunung
Sinai. Beliau tidak mendiktekannya kepada Joshua (Jusa’ bin Nuh) atau
kepada tetua Bani Israel tetapi kepada Nabi Harun secara langsung. Lalu
Nabi Harun mendiktekannya kepada Eliyazar sehingga ajaran-ajaran lisan
ini dikitabkan dan dinamakan Zohar yang berarti Cahaya. Kitab ini
menjelaskan dan komentar terhadap Taurat.
Di samping itu ada lagi empat kitab
kecil lainnya yang sebelumnya tidak termuat dalam kitab Talmud, tapi
para rabi era terakhir menggabungkannya ke dalam Talmud. Empat kitab
tersebut adalah:
- Masikhith Sufisrim, tentang para penulis.
- Ibihil Rabiti, tentang hukum pandai besi.
- KalAllah, tentang pesta (perayaan) dan hukum-hukumnya.
- Masikhith Dirikh Iritis, yang artinya Petunjuk Hidup, dan kitab ini terbagi lagi menjadi: (1). Rabbah, bagian utama; (2). Zuta, bagian tengah.
Seperti yang kami sampaikan kepada
Anda bahwa begitu banyak rabi yang mengarang kitab Talmud dan ini
mengakibatkan begitu banyak kitab yang disebut sebagai Talmud dan
masing-masing memiliki peran penting bagi Yahudi. Di antara kitab-kitab
tersebut adalah:
Biar, berisi tentang pemberitahuan, penjelasan, dan komentar di atas komentar.
Halakhoth, karya Hil
Khoth yang berarti hukum-hukum dan usulan-usulan. Kitab ini ditulis oleh
beberapa rabi yaitu: Musa ben Maimon (Maimonides), Beshai, Edels, Moses
of Kotzen, Kimchi, dan lainnya. Pada sebagian besar masalah, kitab ini
mengutip dari kitab Maimonides, Hilkoth Akum yaitu makalah berisi
berbagai pendapat tentang bintang, planet, dan derajat bangsa-bangsa.
Dan ada juga risalah lainnya bernama Hilkhoth Maakhaloth Asavoroth,
yaitu makalah tentang makanan haram.
Iuchasin atau juga disebut Sepher Iu Chasin
yaitu makalah tentang keturunan. Membahas tentang sejarah bangsa Yahudi
yang suci sejak permulaan dunia sampai tahun 1500 M. Kitab ini
diterbitkan di Karaku pada tahun 1580 M.
Jalkut sebuah komentar
biasa dari berbagai kitab masa lalu disusun oleh Shimeon of Frankfurt.
Kandungan kitab ini tidak ada yang bersifat leterlek tapi hanya bersifat
kiasan.
Ked Hakkemach, kitab ini mengandung tentang tempat-tempat dan kondisi alam lahut sesuai dengan susunan abjad. Penyusunnya adalah Rabi Bishai.
Maagen Abraham, penyusunnya adalah Barizula.
Mizbeach Hazzahabh yang
berarti “Penyembelihan Emas”. Penyusunnya adalah Rabi Shilimon ben Rabi
Mordecai. Kitab ini dicetak di Basel pada tahun 1602 M.
Machzor, tentang berbagai shalat pada hari hari perayaan besar.
Menorath Hammaor yang
berarti tatakan cahaya lilin. Kitab yang ditulis berdasarkan Talmud ini
memuat komentar-komentar majazi dan sejarah terhadap keseluruhan Talmud.
Penyusunnya adalah Rabi Ishaq Ayuhab dan dicetak pada tahun 1544 M.
Maine Haieshuah yang
berarti sumber-sumber mata air yang setia. Kitab yang disusun oleh Rabi
Ishaq Abribanil dan dicetak pada tahun 1551 M. Kitab ini berisi
komentar-komentar menarik tentang kitab Daniel, seorang Nabi bagi Bani
Israel. Padanya juga terdapat perdebatan-perdebatan sengit melawan kaum
Nashrani.
Mikra Gedolah yang
berarti Pertemuan Besar. Sebuah kitab suci berbahasa Ibrani disertai
dengan komentar-komentar Rabi Solomon Iarachi dan Rabi Ezra.
Maschima Iesshuah yang
berarti kabar gembira untuk selamat dari dosa. Mengandung berbagai
keterangan tentang semua nabi. Juga berisi tentang masalah selamat dari
dosa pada masa depan. Penyusunnya adalah Rabi Abarbaniel.
Nizzachoni yang berarti
kemenangan. Kitab ini mendebat kaum Kristiani dan empat Injil pertama
dari kitab Perjanjian Baru yang berbicara tentang kehidupan, kematian,
dan kebangkitan Isa Al Masih. Penyusunnya adalah Rabi Libman dan dicetak
pada tahun 1559 M.
Sepher Ikkari, berisi
berbagai akidah dasar atau tentang butir-butir iman. Kitab ini
mengandung serangan fanatis sekali terhadap agama Kristen.
En Israel, sebuah kitab
terkenal yang terdiri dari dua juz. Juz kedua bernama Beth Jacob
(keluarga Ya’qub) dan berisi tentang sebagian besar kisah Talmud yang
menyenangkan. Dicetak di Venesia pada tahun 1547 M.
Scaare Ohar yang
berarti limpahan embun. Sebuah kitab terkenal yang dianggap sebagai
kunci membuka kitab Zohar dan kitab-kitb serupa. Penyusunnya adalah Rabi
Shiphitil Horoyits.
Toldoth Ieschu yang
berarti keturunan Yesus. Kitab ini merupakan risalah kecil namun penuh
dengan makian dan kutukan, berbagai dusta dan perselisihan tentang kisah
Isa Al Masih.
Demikianlah begitu banyaknya kitab
Talmud beserta versinya. Melihat hal ini maka tidaklah mengherankan jika
ini menimbulkan permasalahan besar yaitu timbulnya sekte-sekte antara
yang menerima Talmud dan yang menolaknya.
Dalam sejarah Yahudi ada tiga sekte
utama yang mulai timbul semenjak Rabi Ezra memulai penulisan Taurat dan
juga mengajarkan “Taurat Lisan” atau Talmud. Rabi Ezra yang paling
bertanggung jawab akan rusaknya agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Musa
as.
Nabi Ibrahim, Nabi Musa as hingga Nabi
Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam adalah satu akidah dan satu agama
yaitu agama Islam karena inti dari agama ini adalah Tiada Tuhan selain
Allah. Dan ketika akidah yang telah dibawa oleh Nabi Musa ini dirusak
dari dalam oleh Rabi Ezra dengan menyebutkan agama ini menjadi agama
Yahudi dengan berpegangan pada Taurat karya modifikasinya dan Talmud
dalam bentuk dakwah secara lisan maka agama Islam pecah pertama kali
menjadi sekte adalah buah tangan dari para rabi.
Dalam Al Qur’an, Allah menyebut kaum
Nabi Musa ini dengan tiga nama yaitu: Bani Israel, Yahudi dan Ahlul
Kitab. Masing-masing penyebutan ini dalam Al Qur’an memiliki konteks
tersendiri.
Jika Allah menyebut Bani Israel adalah
ketika mereka semua masih dalam satu akidah, agama Islam yang belum
pecah menjadi firqah atau golongan baru meski panggilan ini selalu
diikuti oleh kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka agar
mereka bersyukur. Dan penyebutan ini melingkupi semua anak keturunan
dari Nabi Ya’qub tidak peduli mereka beriman atau tidak. Hanya saja
penyebutan ini mengingatkan kepada mereka akan begitu legendarisnya
nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka agar mereka tetap ingat
pada satu jalan: Islam.
Adapun penyebutan Yahudi ini sebagai
penyebutan mereka yang telah keluar dari agama Islam yang mereka sendiri
tahu betul bahwa misi Nabi Musa hanyalah ini sebagai mana tersebutkan
dalam Ten Commandments ayat pertama.
Dan ketika mereka patuh pada rabi yang
telah membuat kitab suci yang sejatinya bukan dari Allah dan tidak
mengikuti ajaran murni Nabi Musa maka mereka sendiri disebut beryahudi
bukan berislam lagi. Hal ini pantas dilabelkan kepada mereka sebab Islam
hanya pantas bagi yang memegang teguh ajaran utama: Tiada Tuhan selain Allah.
Dan doktrin ini di antaranya adalah tidak menyembah selain kepada Allah
semata. Dan sebagian Bani Israel menyembah kepada para rabinya yang
telah nyata-nyata membuat-buat kitab suci.
Inilah yang sempat ditanyakan
oleh para sahabat bagaimana Bani Israel menyembah kepada para rabi
mereka. Jawaban Rasul adalah karena mereka tahu kalau rabi tersebut
mengarang kitab dan dikatakan kitab dari Allah dan juga mereka tahu
kalau para rabi berbuat dosa tetapi mereka diam saja dan bahkan patuh
begitu saja. Sebagai bahan pengingat Anda bacalah ayat Al Qur’an di At
Taubah ayat 31:
“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi) dan rahib-rahibnya (Nashrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Maha Esa; Tidak ada tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
Di ayat ke-34 surat yang sama (dan juga bacalah artikel sebelum ini akan isi Talmud tentang pemberian harta wajib kepada rabi):
“Wahai orang-orang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim (Yahudi) dan rahib-rahib (Nashrani) mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.”
Dan tentang Taurat serta Talmud yang
dikarang oleh para rabi, Allah menyatakannya dalam Al Qur’an di surat Al
Baqarah ayat ke-78 dan-79:
“Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami kitab (Taurat) kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.”“Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata;”Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.”
Agama Yahudi adalah “agama” yang pertama
kali menyimpang dari Islam dan inilah sebuah kerusakan besar dari buah
tangan Bani Israel. Selain membunuh para nabi merupakan kerusakan yang
mereka timbulkan karena para nabi mengajak mereka ke jalan Islam bukan
agama Yahudi, Bani Israel juga adalah pelopor pembuat sempalan-sempalan
dalam agama Islam.
Mereka tidak hanya membuat agama baru
yaitu Yahudi tetapi dari agama baru ini pula timbul sekte-sekte baru
lagi yang semuanya jauh dari apa yang disampaikan oleh Nabi Musa.
Sekte-sekte yang ada dalam agama Yahudi
ada 8, tetapi tidak semua Bani Israel mengikuti agama Yahudi ini yang
berlandaskan fatwa sesat rabi yang dimulai dari rabi Ezra.
Dari golongan yang tetap mengikuti
ajaran murni Nabi Musa ini disebut Essene atau Al Qurraiyin atau Qumrn.
Golongan inilah yang berpegang teguh pada kemurnian Taurat hingga datang
Nabi Isa dan mereka menjadi pengikut setia beliau.
Adapun sekte yang terkenal adalah
Phareesis (al Farisiyyun) dan Sadduccees (as Shadduqiyyun). Sekte
Phareesis adalah sekte yang menerima Talmud sebagai kitab suci di
samping Taurat. Untuk menjamin kesucian Talmud ini mereka menyatakan
bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan para rabi. Sedangkan Sadduccees
tidak percaya kepada Talmud. Sekte ini mengingkari adanya hari kiamat,
penghisaban dan hari akhir, baik surga dan neraka.
Sekte ini tidak
condong pada gerakan-gerakan revolusi atau garis keras, tetapi lebih
condong untuk taat pada hukum yang berlaku selama agama Yahudi itu
dihormati. Nabi Isa as memiliki hubungan yang baik dengan mereka, sebab
beliau menyerang sekte Pharissee yang mana sekte ini menerima kekuasaan
Kaisar Romawi. Namun, sikap sekte Sadducce yang ingkar hari akhir
menjadi sebab perpecahan di antara mereka dan akhirnya ada di antara
mereka yang menentang keras dakwah Nabi Isa. (mss/a7)