Zionisme adalah akidah dan manhaj Yahudi
yang tertera secara global di dalam kitab Perjanjian Lama dan secara
rinci di Talmud. Akidah dan manhaj Zionisme ini yang berdiri atas
keyakinan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang paling utama di dunia,
mereka dasarkan kepada sebuah perintah Tuhan kepada Nabi Ibrahim as
untuk meninggalkan negeri asalnya yang terletak antara dua sungai menuju
negeri Kan’an untuk menetap di sana. Ini menurut keyakinan mereka yang
dipelopori oleh Rabi Ezra, adalah sebuah janji Tuhan kepada Bani Israel
bahwa Kan’an (atau Palestina saat ini) adalah milik mereka, dan bukan
milik bangsa lain meski nama Palestina saat ini adalah diambil dari
bangsa Philistine yang mendiami tanah Kan’an sebelum Bani Israel.
Nama gerakan ini diambil dari sebuah
bukit Sion. Filsafat Zionisme memandang bahwa orang Yahudi tidak akan
mungkin menemukan jati dirinya kecuali di negeri Isarel, dan bahwa Allah
tidak akan mungkin disembah kecuali di negeri Israel.
Zionisme yang mulai diletupkan oleh Rabi
Ezra yang melihat Bani Israel tercerai-berai setelah hancur oleh bangsa
Babilonia dan mendapat izin dari kerajaan Persia, adalah filsafat
pengembalian bangsa Yahudi ke tanah Palestina untuk mendirikan kerajaan
Israel Raya.
Bangunan filsafat Zionisme berdiri atas
pemikiran fanatisme terhadap ras Yahudi dan atas tafsiran pembangkangan
Yahudi, yaitu tidak taat kepada Yahweh (Nama Tuhan agama Yahudi) dengan
cara mengkhianati bangsa atau ras Yahudi dan berbaur dengan bangsa Goyim
(nama panggilan orang non-Yahudi oleh Yahudi), lalu memakai adat
istiadat mereka.
Bangunan filsafat Zionisme juga berdiri
atas pemikiran tentang adanya suatu kelompok Yahudi yang tidak berdosa,
tidak mengkhianati ras Yahudi, dan hanya memperhatikan kepentingan
Yahudi, lalu Yahweh akan mengirim seorang penyelamat (messias) atau
orang yang mendapat petunjuk (al mahdi) pada mereka untuk mengembalikan
kerajaan Israel Raya. Sang penyelamat ini akan kembali membangun sebuah
kerajaan teladan yang wajib direalisasikan agar keadilan dunia merata,
lalu Yahweh akan ridha pada mereka sehingga bumi akan mengeluarkan susu
dan madunya.
Zionisme tidak hanya terbangun dari
penafsiran salah akan Taurat (Taurat yang dimaksud ini adalah “karya”
dari rabi Ezra dan Nehemia), ideologi ini juga terinspirasi lebih nyata
dalam Talmud. Ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ketika Rabi Ezra dan
Nehemia mulai menyusun Taurat mereka juga mulai menyampaikan “Taurat
Lisan” kepada Bani Israel dan menyebutkan bahwa inilah saat kebangkitan
kembali kejayaan Bani Israel dengan satu nama agama baru dan ras baru:
Yahudi.
Untuk menyebutkannya secara
terang-terangan di Taurat adalah tidak mungkin, maka para rabi
menyatakan bangunan ideologi tersebut dalam “Taurat Lisan” atau Talmud.
Meski ideologi Zionisme belum memiliki
nama ini pada zaman tersebut, namun cikal-bakal gerakan ini mulai
bangkit perlahan-perlahan di zaman penjajahan bangsa Romawi. Di zaman
inilah awal gerakan Zionisme yang masih prematur dan belum mengakar.
Seperti yang penulis sampaikan pada
artikel sebelumnya, ideologi ini lahir dari keprihatinan para rabi (Ezra
dan Nehemia) yang melihat Bani Israel terjajah tidak ada habisnya dan
mereka berada di negeri Babilonia di bawah kekuasaan bangsa Persia.
Jauh dari tanah Palestina, mendapatkan
pengaruh paganisme, tercerai-berai baik ikatan keluarga maupun religius
dan tidak memiliki tokoh pemersatu membuat semua ini sebagai inspirasi
bagi para rabi untuk menyatukan mereka seperti zaman Nabi Daud as.
Beliau adalah satu-satunya tokoh pemersatu sekaligus pembawa kejayaan
Bani Israel di tanah Palestina. Dan para rabi mengambil alih ketokohan
Nabi Daud as yang tidak hanya seorang Nabi tapi sekaligus seorang
pemimpin dan raja, dalam struktur bangsa Yahudi: pemimpin spiritual
sekaligus pemimpin umat dalam politik.
Oleh karenanya, dalam Talmud begitu
besar kekuasaan para rabi ini. Dan rabi melihat ini sebagai peluang
untuk mencapai “angan-angan di siang bolong” bahwa Yahudi harus menjadi
pemimpin dunia. Sebuah mimpi yang terbangun dari lintas zaman penjajahan
dari bangsa-bangsa lain.
Sebagai gambaran utuh berikut penulis
sajikan kepada Anda runtutan zaman penjajahan yang diderita oleh Bani
Israel dan Yahudi secara beruntun:
- Kerajaan Babilonia (586-538 sM)
- Kerajaan Persia (538-330 sM)
- Kerajaan Yunani (330-323 sM)
- Kerajaan Yunani dinasti Ptolemaik (323-200 sM)
- Kerajaan Yunani dinasti Seleucid (200-167 sM)
- Kerajaan Yunani dinasti Maccabee (167-63 SM)
- Imperium Romawi (63 sM-638 M)
Seiring berjalanya waktu, keberadaan
rabi yang menyampaikan Talmud semakin beragam, seiring itu pula terjadi
pertentangan dan timbul sekte-sekte. Dan kepemimpinan rabi pun semakin
tidak memiliki kewibawaan.
Untuk menyelesaikan masalah penting ini
yaitu kekosongan kepemimpinan, maka dihembuskan oleh para rabi akan ide
Raja keturunan Nabi Daud a.s yang disebut Al Masih al Muntadhor, Al Masih
yang Ditunggu-tunggu.
Mahdisme atau Mesianisme adalah falsafah
atau akidah kaum Yahudi. Mereka berpendapat bahwa al Masih adalah juru
selamat yang akan membebaskan kaum Yahudi dari perbudakan dan
penganiayaan bangsa-bangsa lain. Kehadiran al Masih ini akan membawa
mereka kepada keadilan dan kedamaian, dan bumi akan menjadi subur.
Konsep al Masih yang merupakan keturunan dari Nabi Daud a.s inilah yang
membuat para rabi untuk membuat konsep kerja yang lebih nyata tapi
dibungkus dalam kesucian, maka lahirlah kitab Talmud tersebut.
Adapun dalam praktik langsung di
lapangan dalam bentuk non-religius maka lahirlah konsep politik jahat
Zionis alam kerangka kerja yang terkenal : The Protocol of Learned
Elders of Zion.
Protokol ini yang sudah masyhur dan
terkuak oleh sejarah inilah kerangka kerja Zionis di dunia saat ini. Dan
protokol inilah diterjemahkan secara sempurna oleh Yahudi di Amerika
Serikat dalam politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan seluruh elemen
kehidupan.
Sebelum kami sajikan kepada Anda isi
keseluruhan dari protokol tersebut, ada baiknya kami sajikan kepada
Anda terlebih dahulu isi kitab Talmud yang menjadi inspirasi isi dari
protokol tersebut. Berikut beberapa kutipan yang penulis
sajikan kepada Anda (jika Anda ingin mengecek secara langsung isi Talmud
dalam versi bahasa Inggris silakan buka situs www.sacred-text.com):
Sanhedrin, hal 2 no 58:
Bani Israel lebih tinggi derajatnya di
sisi Allah daripada malaikat. Jika seorang Yahudi memukul orang Yahudi,
maka seolah-olah orang itu telah memukul Tuhan. Kaum Yahudi adalah
bagian dari Allah, seperti seorang anak merupakan bagian dari bapaknya.
Oleh karena itu, apabila seorang non-Yahudi memukul orang Yahudi maka
orang itu harus dihukum mati.
Bayamut, no 6:
Kaum Yahudi akan menjadi bernajis
apabila ia menyentuh kuburan orang-orang non-Yahudi karena mereka itu
adalah binatang, bukan manusia.
(dalam kitab Bibel, Keluaran pasal 12
ayat 16: Hari-hari raya yang suci bukanlah dijadikan untuk orang-orang
asing dan bukan pula untuk anjing-anjing)
Sanhendrin (74b) Tosepoth:
Hubungan seksual orang Goyim adalah seperti hubungan seksual binatang.
Orang Goyim adalah istilah dalam agama
Yahudi untuk panggilan orang-orang non-Yahudi, baik itu secara ras
maupun agama. Pada awalnya, istilah Goyim ini dinisbahkan kepada
orang-orang Nashrani, namun seiring waktu Nabi Muhammad Shallallahu
'Alaihi wa Sallam menyebarkan Islam dan mulai menguak kebohongan dan
kejahatan mereka, maka istilah Goyim ini semakin melebar tidak hanya
untuk kaum Kristiani tetapi juga untuk orang Islam dan secara umum
non-Yahudi.
Dalam istilah Yahudi Madinah, istilah
Goyim ini mereka ganti dengan istilah ummi, yaitu orang yang buta huruf
dan tidak memiliki kitab petunjuk. Sebagaimana yang Allah rekam kalimat
mereka ini dalam ayat ke- 75 surta Ali Imran berikut ini:
“Hal demikian karena mereka mengatakan bahwa tidak ada dosa atas kami terhadap orang-orang ummi.”
Abhodah Zorah (22b):
Mengapa orang Goyim itu najis? Karena
tidak berada pada Gunung Sinai. Karena ketika ular memasuki Siti Hawa,
ia menuangkan najis. Akan tetapi, orang-orang Yahudi sudah bersuci
darinya ketika mereka berdiri di atas gunung Sinai, sedangkan orang
Goyim tidak demikian pada waktu itu di atas gunung Sinai, maka mereka
tidak menjadi suci.
Masih banyak lagi isi dari Talmud yang
begitu rasialis dan provokatif untuk mencela dan menghina orang
non-Yahudi. Belum lagi pemutar-balikan hukum riba yang merupakan salah
satu hukum dari Ten Commandments ini dirubah oleh mereka dalam Talmud
hingga kini riba menjelma secara sistematis dalam perekonomian dunia
dalam jubah perbankan dan kapitalisme. [1]
Bisnis Riba yang menggurita.
Penerapan riba merupakan inovasi
terbesar oleh Yahudi yang bertahan ratusan tahun dan riba pula menjadi
malapetaka umat manusia saat ini.
Kita tidak boleh lupa bagaimana
hancurnya ekonomi Indonesia karena sistem bank ala riba ini pada tahun
1998. Kekuatan ekonomi negara-negara maju saat ini sangat bergantung
pada sistem perbankan riba ini, dan dibalik itu semua adalah Yahudi
penggagas utama pencipta “pelegalan riba” sebagai pusat ekonomi dunia.
Sistem riba yang telah diterapkan oleh Yahudi ketika Islam belum datang
di kota Madinah menjadi tidak berkutik ketika Nabi Muhammad SAW menerapkan sistem peminjaman dan perekonomian yang
sangat bertolak belakang dengan sistem riba. Akibatnya adalah sistem
pasar umat Islam lebih berkembang daripada sistem pasar Yahudi yang
lebih bersifat monopoli dan kapitalis.
Konsep kapitalis ini sebenarnya
sudah ada di zaman Nabi Muhammad SAW namun
saat itu ini belum berwujud teori dalam sebuah ilmu pembelajaran
ekonomi. Walau demikian, Yahudi telah menerapkannya untuk mencari untung
(kata lain dari penambahan modal) secara tidak adil.
Ilustrasi sistem kapitalis |
Dan Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa
Sallam ketika berada di Madinah beliau tidak hanya membangun masjid
sebagai sentral dakwah Islam, tetapi juga membuat sistem perekonomian
umat dengan membangun pasar untuk umat Islam.
Yahudi melihat sistem
pasar ini jelas jengkel dan kesal, tetapi di hadapan Nabi mereka bermuka
manis. Mengapa demikian? Mereka jengkel dan kesal (dan ini bagian dari
akumulasi kejengkelan mereka terhadap Nabi dan umatnya hingga mereka
berontak dari piagam Madinah), karena sistem yang mereka bangun selama
ini diacak-acak oleh Nabi tetapi di satu sisi mereka tidak berani beradu
argumentasi dengan Nabi karena Nabi, melalui ilmu dari Allah,
mengetahui isi kitab mereka yang melarang riba dan juga di satu sisi
bertentangan dengan syariat riba ini.
Berikut penulis sajikan kepada
Anda ayat-ayat yang ada di Taurat berkaitan dengan riba:
Keluaran 22: 25
“Jikalau kamu memberi pinjaman uang kepada umatku, yaitu kepada orang miskin yang ada di antara kamu, maka jangan kamu menjadi baginya sebagai penagih hutang yang keras dan jangan ambil bunga daripadanya.”
Imamat Orang Lewi 35-37
“Maka jikalau saudaramu telah menjadi miskin dan tangannya gemetar sertamu, maka hendaklah engkau memegang akan dia, jikalau ia orang dagang atau orang menumpang sekalipun supaya iapun boleh hidup sertamu” “Maka jangalah kamu mengambil daripadanya bunga atau laba yang terlalu, melainkan takutlah kamu akan Allahmu, supaya saudaramu boleh hidup sertamu.” “Jangan kamu memberikan uangmu kepadanya dengan makan bunga dan makananmu pun jangan engkau berikan kepadanya dengan mengambil untung.”
Demikianlah, kemudian mengapa Yahudi
melanggar akan syariat riba ini yang ditetapkan kepada mereka melalui
Nabi Musa? Adalah ayat yang membolehkan riba ini, tetapi ayat ini
bercirikan rasialis yang mana orang Yahudi boleh menerapkan riba kepada
orang non-Yahudi. Ayat ini benar-benar “berhawa” Talmud dan ayat ini
boleh dicurigai sebagai inovasi rabi Ezra ketika menulis Taurat. Berikut
ayat yang dimaksud.
Ulangan Fasal 23 ayat 20:
“Maka daripada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi dari saudaramu tidak boleh kamu mengambil dia, supaya diberkati Tuhan Allahmu akan kamu dalam segala perkara pegangan tanganmu dalam negeri, yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan bahagianmu pusaka.”
Ayat inilah menjadi senjata pamungkas
mereka dalam menerapkan riba kepada non Yahudi. Dan dibalik ini ada
semangat Zionisme yang kini diterapkan dalam sistem perbankan dunia,
tidak terkecuali di negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia,
Indonesia.
Meski di Indonesia telah ada bank syariah dengan semangat
menghilangkan praktik simpan-pinjam ala riba tetapi sejatinya sistem
perbankan ini belumlah murni lepas dari jeratan perbankan dunia ala
Yahudi. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan sistem peredaran uang masih
dalam bentuk bank note yang merupakan inovasi terbesar ala Yahudi dalam
pertukaran di dunia jual-beli.
Dan uang bank note ini masih tetap
dikontrol oleh Yahudi baik dalam bentuk Dollar, Euro maupun
Poundsterling. Berbeda dengan zaman Nabi, yang mana Yahudi tidak
berkutik dengan sisitem riba karena pada saat itu belum ada uang dalam
bentuk bank note melainkan dalam bentuk emas dan perak atau dinar dan
dirham. Dan sejatinya inilah alat pertukaran jual-beli yang benar dan
bukan dalam bentuk bank note yang dicetak dengan sangat murah dari segi
ongkos percetakannya di Amerika dalam bentuk dollar tetapi menjadi
sebuah kertas yang bernilai berlipat-lipat bagi mata uang lain, termasuk
rupiah, meski ongkos percetakan antara dollar dan rupiah tidak jauh beda. Sebuah sistem jual-beli yang
tidak adil dan dalam jual-beli dengan sistem yang tidak adil atau
berimbang ini juga disebut dengan riba.
Uang Dollar yang dicetak dengan ongkos
murah menjadi bernilai berlipat-lipat bagi Rupiah, berbeda dengan
penggunaan emas dan perak yang mana nilai jual-belinya tetap sama di
belahan dunia manapun. Akan tetapi ini jelas-jelas dihindari oleh
Yahudi. Sebagai alasan bahwa sistem jual-beli dan pasar tetap berbasis
emas dan perak maka mereka membuat peraturan bahwa bank tetap membuat
bank note dengan menyesuaikan simpanan cadangan emas dan peraknya. Maka
tidaklah mengherankan jika negara besar seperti Amerika yang sistem
ekonominya ala riba Yahudi ini rakus akan tambang emas dan perak sebagai
penguat di balik peredaran bank note mereka yang sejatinya tidak ada
artinya sama sekali bagi orang lain.
Hal ini disebabkan mereka menguasai emas
dan perak sementara orang lain diberi kertas ala cetakan modern tetapi
jauh nilainya dari nilai emas dan perak. Dan janganlah Anda heran jika
Amerika begitu ngotot untuk tetap menguasai Freeport sebagai lahan harta
karun mereka untuk menguasai jaringan sistem ala riba ini. Dengan
sistem ekonomi ala riba ini maka tidaklah mengherankan jika begitu
banyak pelaku ekonomi yang sukses secara luar biasa dengan total
kekayaan yang mengagumkan.
Banyak orang-orang kaya keturunan Yahudi
dalam daftar orang kaya di dunia dan juga banyak yang sukses dengan
bisnisnya yang sebagian besar produknya beredar luas di Indonesia.
Penguasaan emas dan perak ini, baik masih berupa tambang maupun yang
sudah jadi dan disimpan secara rahasia dan rapi di bank, merupakan salah
satu dari protokol Zinonisme yang legendaris itu dan merupakan kekuatan
mereka dalam penguasaan ekonomi dunia. Anda tidak percaya? Silahkan
tetapi yang jelas bahwa bangsa Indonesia terpuruk perekonomiannya ini
tidak terlepas dari sistem riba ini dan kerakusan pemain ekonominya
dalam mencari untung (baca: riba) dalam perekonomian ala kapitalis.[2]
Protokol
Zionisme
Di atas penulis telah menyampaikan
bagaimana Yahudi berkecimpung dalam bisnis riba yang menggurita. Ini
memang diilhami dari isi Talmud yang memberi mereka "syariah" untuk
melakukan hal tersebut. Bisnis riba ini kemudian menjadi satu aksi yang
lebih hebat lagi dalam bentuk Zionisme yang tercantum dalam Protokol
Zionisme.
Seperti yang telah beredar luas di
internasional, buku karya Henry Ford yang berjudul "The International
Jew", mengungkap banyak hal sepak terjang Yahudi di dunia internasional
termasuk landasan ideologi mereka di gerakan Zionis. Oleh Prof. Dr.
Ahmad Syalabi dalam bukunya yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia
berjudul "Sejarah Yahudi dan Zionisme", beliau membagi dua bagian dari
24 protokol yang ada. Bagian pertama membahas posisi bangsa Yahudi di
dunia ini sebelum merealisasikan tujuannya, sedangkan bagian kedua
membahas tentang posisi dan kedudukan Yahudi setelah menjadi penguasa
dunia ini.
Menurut beliau, 10 protokol pertama
dikategorikan masuk ke dalam bagian pertama dan sisinya masuk ke bagian
kedua.
Prinsip dasar dari ideologi Zionis ini adalah:
- non-Yahudi, yang kemudian disebut goyim atau dalam istilah Arab yang dikutip dalam Al Qur'an disebut ummi, ini semua sebagai manusia kafir
- Yahudi, manusia pilihan Tuhan.
Henry Ford |
Berikut isi protokol dari "The Protocols of The Meetings of The Elders of
zion" yang dikutip dari buku Henry Ford yang diklaim
oleh Yahudi sebagai buku penyebar fitnah.
Protokol I: Doktrin Dasar
1. Kesampingkan frase-frase halus yang
ada di setiap pikiran yang ingin kita bicarakan: dengan
perbandingan-perbandingan dan pengambilan kesimpulan-kesimpulan yang
akan kita lawan terhadap kenyataan sekitar.
2. Apa yang akan saya kemukakan adalah
tentang sistem kita dari dua sudut pandang, sudut pandang kita sendiri
dan sudut pandang Goyim.
3. Harus dicatat bahwa manusia yang
berinsting buruk jumlahnya lebih banyak daripada yang berinsting baik,
dan karena itu, hasil yang terbaik dalam memimpin mereka akan tercapai
melalui kekerasan dan teror, bukan melalui diskusi akademis. Setiap
orang mengincar kekuasaan, setiap orang akan menjadi diktator jika dia
mampu, dan jarang memang orang yang hendak mengorbankan kesejahteraan
semua orang demi mengamankan kesejahteraan mereka sendiri.
4. Apa yang telah menahan binatang
pemangsa yang disebut manusia? Apa yang telah disajikan untuk menuntun
mereka hingga saat ini?
5. Pada awal terbentuknya struktur
masyarakat, manusia menjadi korban kekuatan buta dan brutal: kemudian
hukum - dengan kekuatan yang sama namun menjijikkan. Saya menarik
kesimpulan bahwa menurut hukum alam, kebenaran terletak di dalam
kekuatan.
6. Kebebasan politik memang merupakan
ide tapi bukan kenyataan. Ide ini harus diketahui bagaimana
melaksanakannya kapan pun dibutuhkan dengan umpan sebuah ide untuk
menarik massa kedepan satu pihak demi menghancurkan pihak lain yang
memegang kekuasaan. Tugas ini lebih mudah ditawarkan jika pihak lawan
telah terpengaruh dengan ide kebebasan yang disebut liberalisme, dan,
demi sebuah ide, bersedia menyerahkan beberapa kekuasaannya.
Di sinilah muncul kemenangan teori kita,
dengan cepat mengambil alih kendali pemerintahan yang telah menurun,
dengan hukum kehidupan, mengejar dan menyatukan semua dengan sebuah
tangan baru, karena kekuasaan besar negara buta tidak dapat bertahan
satu haripun tanpa pedoman, dan penguasa baru hanya cocok di posisi lama
yang telah diperlemah oleh liberalisasi.
Peta rencana Zionis menguasai wilayah Timur Tengah |
7. Pada hari kekuasaan ketika kita telah
mengganti bahwa penguasa-penguasa yang liberal adalah kekuasaan emas.
Waktu adalah ketika Iman berkuasa. Ide kemerdekaan tidak mungkin
terwujudkan karena tidak ada seorang pun yang tahu bagaimana
menggunakannya di dalam keterbatasannya. Cukup sudah membiarkan rakyat
memilih pemerintahan mereka sendiri dalam jangka waktu tertentu karena
mereka akan berubah menjadi kumpulan orang yang tidak teratur. Sejak
saat itu, kita membawa perselisihan yang segera akan berkembang menjadi
pertempuran antar kelas-kelas sosial, di tengah kehancuran negara-negara
dan kepentingan mereka pun berkurang bak timbunan debu.
Demkianlah isi sebagian dari protokol I yang terdiri dar 29 butir poin-poin penting.
Apa yang terpenting di sini adalah
penguasaan Yahudi terhadap emas bukanlah semata karena aturan perbankan
bahwa setiap bank harus memiliki cadangan emas untuk mencetak mata
uangnya, tetapi lebih jauh dari itu, penguasaan emas adalah bagian
terpenting dari gerakan Zionis.
Oleh karenanya, tambang emas di provinsi
Papua begitu kuat dikuasai oleh Amerika, menjadi mesin uang bagi
perbankan ala Yahudi di Amerika. Menurut data yang dirilis oleh situs
remi WALHI, Freeport McMoran (FM), perusahaan induk PT. Freeport
Indonesia mengangkangi tambang emas terbesar di dunia dengan cadangan
terukur kurang lebih 3046 ton emas, 31 juta ton tembaga, dan 10 ribu ton
lebih perak tersisa di pegunungan Papua. Berdasarkan perhitungan kasar,
cadangan ini diperkirakan masih akan bisa dikeruk hingga 34 tahun
mendatang.
Foto Penambangan emas di Freeport |
Menurut catatan Departemen Energi dan
Sumber Daya Mineral (ESDM), sejak 1991 hingga tahun 2002, PT Freeport
memproduksi total 6.6 juta ton tembaga, 706 ton emas, dan 1.3 juta ton
perak. Dari sumber data yang sama, produksi emas, tembaga, dan perak
Freeport selama 11 tahun setara dengan 8 milyar US$. Sementara
perhitungan kasar produksi tembaga dan emas pada tahun 2004 dari lubang
Grasberg setara dengan 1.5 milyar US$. Berdasarkan laporan pemegang
saham tahun 2005, nilai investasi FM di Indonesia mencapai 2 milyar
dollar.
Freeport merupakan perusahaan emas
penting di Amerika karena merupakan penyumbang emas nomor 2 kepada
industri emas di Amerika Serikat setelah Newmont. Pemasukan yang
diperoleh Freeport McMoran dari PT Freeport Indonesia, dan PT.
Indocopper Investama (keduanya merupakan perusahaan yang beroperasi di
Pegunungan Tengah Papua) mencapai 380 juta dollar (hampir 3.8 trilyun)
lebih untuk tahun 2004 saja. Keuntungan tahunan ini, tentu jauh lebih
kecil pendapatan selama 37 tahun Freeport beroperasi di Indonesia. [3] (mss/a7)
Sumber :