Friday, November 2, 2012

Israel Akui Bunuh Wakil Pemimpin PLO (Organisasi Palestina)

Setelah 24 tahun dirahasiakan, Israel akhirnya mengakui pembunuhan wakil pemimpin PLO (Organisasi Palestina) Khalil Al-Wazir, atau yang lebih dikenal dengan Abu Jihad dalam serangan hebat di markas PLO di Kota Tunisia pada April 1988. Kematian wakil pemimpin Palestina tersebut direncanakan dan dilakukan oleh badan intelejen rahasia Israel, Mossad.

Israel telah lama dicurigai membunuh Abu Jihad. Namun baru Kamis (1/10) kemarin, militer negara  mengakui telah membunuhnya. Pernyataan tersebut dituliskan tanpa sensor dan dipublikasikan dalam laman resmi surat kabar Zionis Israel, Yediot Ahronot.


Internasional sejak awal mencurigai keterlibatan Agen Rahasia Israel (Mossad) telah melakukan rangkain keji terhadap  petinggi-petinggi Palestina. Namun Israel kerap membantah, termasuk pengeboman kantor PLO di Tunis 24 tahun silam.
Berdasarkan laporan Yediot dan majalah urusan militer pertahanan Israel, operasi pembunuhan tersebut telah direncanakan matang dan merupakan upaya bersama Badan Intelejen Rahasia Mossad dan Militer Pertahanan Israel Sayeret Matkal. Operasi dilakukan dari pos komando Israel di Laut mediterania. [1]  

Pembunuhan terhadap pria yang akrab disapa dengan nama Abu Jihad itu, melibatkan dua tokoh Negeri Yahudi yaitu Menteri Pertahanan Israel Ehud Barak dan Wakil Perdana Menteri Moshe Yaalon. Pada saat pembunuhan berlangsung, Barak menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Militer dan Yaalon sebagai Kepala Pasukan Khusus Sayeret Matkal.

Andil Barak dan Yaalon tidak pernah terungkap dan juru bicara dari keduanya pun menepis komentar-komentar terkait pembunuhan Abu Jihad. Militer Israel juga menyensor informasi-informasi dari Suratkabar Yediot Ahronot, yang sempat mewawancarai anggot militer bernama Nahlum Lev yang menembak Abu Jihad.

12 tahun usai pembunuhan itu berlangsung, Lev diwawancarai dengan media dan Pemerintah beserta militer Israel memblokir publikasi wawancara Lev. Namun saat ini, kamis (1/11), Israel justru mengizinkan laporan itu tersebar. Israel juga tidak mengutarakan alasan yang jelas mengapa pihaknya mengakui keterlibatan dalam pembunuhan Abu Jihad.

"Saya menembaknya dengan senapan panjang. Saya berhati-hati agar tidak melukai istrinya yang muncul disana. Dia tewas. Abu Jihad terlibat dalam beragam aksi mengerikan terhadap warga sipil. Saya menembaknya tanpa ragu," ujar komando Nahum Lev yang akhirnya tewas pada kecelakaan motor di tahun yang sama. [2]

Lev mengatakan pasukan Israel tiba di Tunis, Tunisia pada tahun 1988 melalui jalur laut dan Lev menghampiri kediaman Abu bersama anggota militer lainnya yang menyamar menjadi perempuan dan berpura-pura sebagai sepasang kekasih yang sedang berjalan-jalan. Lev membawa boks besar yang tampak seperti boks coklat, namun di dalamnya terdapat pistol yang sudah dipasang peredam.

Kedua komando itu kemudian memasuki villa dan satu orang berlari ke lantai dua diikuti oleh Lev. Ketika mereka berhadapan dengan pengawal Abu Jihad, Lev mencabut pistolnya dan melepaskan tembakan ke kepala pengawal Abu Jihad. Beberapa tim militer Israel membunuh pengawal dan tukang kebun Abu Jihad. Dan ketika Lev melihat Abu Jihad mulai mengambil senjatanya, Lev langsung menembakinya.

"Saya menembak Abu Jihad berkali-kali, saya berhati-hati agar tidak melukai istrinya yang menyaksikan pembunuhan itu."

Lev pun mengatakan, "Saya kasihan pada tukang kebun itu. Namun dalam operasi seperti ini, anda harus memastikan bahwa semua resistensi potensial dinetralkan." [3]

Namun dalam pemberitaan yang dilansir The Associated Press, Kamis (1/11), media zionis mewawancarai seorang mantan komandan Mossad pada 1988 silam. Tanpa menyebutkan nama, dalam pengakuannya dia mengaku bertanggungjawab atas kematian wakil ketua PLO tersebut..

AP mengatakan pengakuan ini akan membawa pembuktian lain tentang kegiatan brutal satuan-satuan rahasia Israel.  [4]  

  Khalil Al-Wazir (Abu Jihad) dan Yasser Arafat 

Khalil bersama Yasser Arafat adalah pendiri PLO. Keduanya merupakan tokoh sentral dalam perjuangan masyarakat Palestina dari agresor Israel.

Keterlibatan agen-agen zionis juga dikaitkan dengan kematian Yasser Arafat yang mana meninggal dunia di sebuah rumah sakit militer di Paris pada 2004 setelah mengalami stroke akibat kelainan darah.

Namun tim jaksa penuntut Prancis saat ini melakukan penyelidikan setelah keluarganya mengklaim Arafat diracuni dengan elemen radioaktif bernama polonium-210.

Referensi :
[1] republika.co.id//12/11/02/israel-akui-bunuh-wakil-yasser-arafat
[2] international.okezone.com/2012/11/02/israel-kami-membunuh-wakil-yasser-arafat
[3] internasional.kompas.com/2012/11/02/Tentara.Israel.Akui.Bunuh.Wakil.Yasser.Arafat
[4] [republika.co.id/12/11/02/israel-akui-bunuh-wakil-pemimpin-organisasi-palestina 
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks