Tuesday, October 30, 2012

Cold War Series : Black Jet, SR-71 Blackbird

Jika postingan sebelumnya tentang pesawat U-2 Dragon Lady, maka pada edisi kali ini akan mengulas pesawat yang bernama SR-71 Blackbird.

Pemerintah Amerika Serikat yang merupakan salah satu dari dua kubu yang terlibat dalam perang dingin mengembangkan pesawat mata-mata ini lewat program “Black Jet”. Black Jet adalah pesawat kombatan yang program pembuatannya ditutu
p rapat oleh pemerintah Amerika Serikat atas pertimbangan keamanan dan politis. 


Pesawat ini dibuat pada dasawarsa 1950 hingga tahun 1990, dan secara khusus dibuat untuk mendukung operasi-operasi intelijen dan militer di wilayah yang memiliki sistem pertahanan yang kuat. Kisah dibalik pembuatan pesawat-pesawat ini begitu menakjubkan, terlebih karena juga tidak semua karyawan yang membuatnya tahu tentang benda apa yang sedang mereka buat. 

Program Black Jet ini sendiri adalah upaya yang ditempuh Amerika Serikat untuk membangun superioritasnya. Black Jet adalah puncak keberhasilan Paman Sam setelah menciptakan berbagai material dan piranti canggih yang didulang dari aneka ragam disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi.


SR-71 Blackbird
 
Peristiwa jatuhnya U-2 di Sverdlovsk, Uni Sovyet tetap menjadi catatan alternatif CIA untuk mencari jalan keluar. Menyadari bahwa foto udara memiliki berbagai keunggulan, alternatif yang diusulkan adalah pesawat intai baru yang tak bisa dikejar rudal. Karena rata-rata rudal melesat hingga Mach 3 , pesawat yang dimaksud setidaknya dapat terbang jauh lebih cepat ,mungkin pada Mach 4. Sekedar hitungan kecepatan Mach 1 saja berkisar diangka 1225 km/jam.

Lockheed menyodorkan RS-71 setelah prototype pesawat Convair buatan General Dynamics tak menarik hati petinggi CIA. Pesawat supersonik Lockheed in bermesin ramjet dengan kecepatan maksimal hingga Mach 3. Saat menyodorkan RS-71, mereka sesungguhnya telah membuat sebuah prototype pembom hipersonik A (Attack) 12- Oxcart, yang punya bentuk dan spesifikasi mirip. Kecepatan maksimumnya pun sama yaitu Mach 3, hanya yang membedakan terletak pada bagian hidung dan isi perut. Karena harus melesat dengan kecepatan Mach 3 atau berkisar 2000 mil/jam, kulit RS-71 terbuat dari titanium, metal tahan panas yang tetap stabil meski dilabur panas hingga 800 Fahrenheit. Enjinir Lockheed juga menggunakan oli, minyak hidrolik, dan pelumas, serta bahan bakar khusus yang tetap stabil dilingkungan yang bersuhu sangat panas. 

Adapun kemampuan pengintaian, dengan sensor-sensor yang ada di bawah hidungnya, SR-71 bisa mengintai wilayah seluas 250.000 km persegi dalam tempo satu jam. Padahal misinya bisa berlangsung selama empat jam.

Manning Frederick, teknisi SR-71 menjelaskan tentang ketinggian terbangnya, ia mengatakan, “ Banyak yang mengatakan, ketinggian terbang pesawat ini 90.000 kaki (sekitar 27.000 meter), namun sebenarnya lebih. Pilot bisa melihat lengkungan bumi.”
Penggunaan nama SR-71 pada pesawat supersonik ini sebenarnya karena kesalahan ucap presiden Lyndon B. Johnson dihadapan para pejabat saat roll-out RS-71 pada 29 Februari 1964. Dari mestinya RS-71 tetapi presiden mengucapnya SR-71. Karena termasuk presiden yang tergolong galak, tak seorang pun termasuk arsitek utama Lockheed, Kelly Johnson berani mengoreksinya. Sejak itulah namanya berubah menjadi SR-71, singkatan dari Strategic Reconnaisance.

Sama seperti pendahulunya, SR-71 awalnya bermarkas di lanud Edwards, Nevada. Kemudian dipindahkan dari Palmdale ke Beale. Kegiatan berupa uji terbang, kesiapan operasi militer, dan lainnya dilakukan secara rutin di lingkungan 4200th Strategic Reconnaissance Wing

Baik U-2, TR-1 (varian U-2 dengan sayap lebih panjang), dan SR-71 semua dioperasikan oleh komando khusus dalam tubuh USAF, yakin Strategic Air Command, SR-71 memberikan andil terbaik dalam melaksanakan tugas di Teluk Persia, Lebanon, Indochina, Chad, Libya, Namibia, dan matra Amerika Tengah. Ia juga disebut berperan penting dalam perencanaan serangan ke Grenada, Oktober 1983.

Pada perang Yom Kippur, Oktober 1973 satu unit SR-71 diterbangkan bolak-balik untuk memantau jalannya pertempuran. Terlebih ketika pasukan Israel sempat terpukul mundur oleh gempuran tank  Mesir dan Suriah, yang menyita perhatian dunia khususnya Amerika Serikat yang mengetahui sekutunya kesulitan.

https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/?ui=2&ik=546b07e198&view=att&th=13b59ff0aba577e1&attid=0.1&disp=inline&realattid=f_ha69bjrr0&safe=1&zw&saduie=AG9B_P-Le_1jdMi5OcXVws5lD4ZJ&sadet=1354448674237&sads=01TmW8GqFpULXzTpDpascjGp2P0&sadssc=1
blacbirds take off
https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/?ui=2&ik=546b07e198&view=att&th=13b59ff0aba577e1&attid=0.2&disp=inline&realattid=f_ha69c6mi1&safe=1&zw&saduie=AG9B_P-Le_1jdMi5OcXVws5lD4ZJ&sadet=1354448832153&sads=WcrSlREHCUYpl5jWhH_mfibANW4

SR-71 Blackbird012.jpg

Skandal Iran-Contra

https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/?ui=2&ik=546b07e198&view=att&th=13b59ff0aba577e1&attid=0.5&disp=inline&realattid=f_ha69e1cn4&safe=1&zw&saduie=AG9B_P-Le_1jdMi5OcXVws5lD4ZJ&sadet=1354449010841&sads=8FTLRVQCJeXikc7IuzPwjptTA-gKiprah lain pesawat ini adalah menciptakan alibi bagi George HW. Bush  ketika menjabat sebagai anggota tim kampanye presiden Ronald Reagan pada Oktober 1980. George Herbert Walker Bush yang dipercaya Ronald Reagan sebagai wakil presiden, misalnya, antara 1989-1993 berhasil menjadi presiden AS. Beberapa bulan sebelum menjabat wakil presiden itulah, ia dikabarkan pernah menjalin kontak secara diam-diam dengan Perdana Menteri Iran Bani Sadr pada Oktober 1980 di Paris, Perancis. 

https://mail-attachment.googleusercontent.com/attachment/?ui=2&ik=546b07e198&view=att&th=13b59ff0aba577e1&attid=0.4&disp=inline&realattid=f_ha69dkjc3&safe=1&zw&saduie=AG9B_P-Le_1jdMi5OcXVws5lD4ZJ&sadet=1354448895264&sads=4xMcolVfSdm9xgf1WOidiqJQs7U

Kontak rahasia ini konon untuk membuka jalan untuk transaksi senjata yang diinginkan pihak Iran. Ia didampingi Wiliam Casey, manajer kampanye pemenangan Ronald Reagan. 

Tuduhan itu disanggah karena pada hari yang sama Bush bersikukuh tengah berakhir pekan di Pennsylvania. Ia, katanya, bahkan sempat memberikan pidato di Hotel Hilton. Kesaksian Bush di Paris diantaranya diungkap pensiunan pilot SR-71 Blackbird, Gunther Russbacher. Russbacher menegaskan bahwa dirinyalah yang menerbangkan orang penting itu ke Perancis. Dengan SR-71. Jarak Perancis –Amerika cukup ditempuh dalam dua jam. Jadi, katanya, sah-sah saja jika dia mengatakan pada hari yang sama ada di Amerika. Akan tetapi, kesaksian Russbacher dimentahkan  dua perwira intelijen CIA (Dinas Intelijen Pusat AS).

Dengan segala kehebatannya, SR-71 harus dipensiunkan, pertama karena semakin rawan terkena tembakan rudal musuh, kedua karena mahal – satu kali misi berbiaya tak kurang 8 juta dollar – dan sebagian misinya bisa dilakukan oleh satelit mata – mata.

Hingga misinya ditutup, pesawat ini benar – benar tak tersentuh rudal alias untouchable. Dengan demikian, pesawat ini pun kerap disebut puncak penciptaan alutsista pengintai dalam sejarah kemiliteran dunia. (mss/z7)
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks