(Central Bankers Seek Totalitarian Power)
Bagian Ketiga
Oleh: Henry Makow Ph.D.
Baru-baru ini saya meninjau kembali "The Red Symphony", dan terkejut ketika membaca pernyataan orang dalam bahwa para bankir tidak puas dengan kekayaan yang tidak terbatas itu, tetapi menginginkan kekuasaan yang tidak terbatas juga.
"The Red Symphony" adalah sebuah hasil interogasi Polisi Rahasia (NKVD) Stalinis tahun 1938 kepada Christian Rakovsky, duta besar Soviet yang merupakan rekan dekat Leon Trotsky, seorang agen Rothschild.
Saya memperkenalkan dokumen setebal 50 halaman yang bersifat eksplosif ini kepada pembaca dua tahun lalu (terjemahan bisa buka postingan pertama disini). Dokumen ini menelanjangi tabir sejarah modern dan menjelaskan arti sebenarnya daripada Revolusi, Komunisme, Freemasonry dan Perang. Namun demikian tidak dimaksudkan untuk menjadi pengetahuan yang diketahui umum. Penerjemahnya, seorang bernama Dr J. Landowsky, atas dasar keinginannaya sendiri membuat salinan yang tidak legal.
Usaha manusia terancam oleh kepentingan swasta yang telah merebut fungsi penciptaan uang. Sejarah modern mencerminkan proses bertahap di mana mereka mentransfer semua kekayaan dan kekuasaan untuk diri mereka sendiri, menghancurkan peradaban Barat dan menciptakan sebuah negara polisi dunia.
Rakovsky, yang nama aslinya adalah Chaim Rakover, dijatuhi hukuman mati dalam operasi pembersihan yang dijalankan Stalin terhadap faksi partai Trotskis. Leon Trotsky menulis dalam otobiografinya, My Life, : "Christian G. Rakovsky ... memainkan peran aktif pada empat pusat partai Sosialis - Bulgaria, Rusia, Perancis, dan Rumania - akhirnya menjadi salah seorang pemimpin Federasi Sovyet, seorang pendiri the Communist Internationale, Presiden Ukraina Sovyet Komisaris Rakyat, dan perwakilan diplomatik Sovyet di Inggris dan Perancis ... "
Rakovsky berusaha meyakinkan interogator bahwa Stalin harus bekerjasama dengan para bankir yang "sama seperti Anda dan saya. Faktanya bahwa mereka mengendalikan uang secara tidak terbatas, sepanjang mereka ingin menciptakannya, tidak ... menentukan batas-batas ambisi mereka … para bankir, memiliki dorongan terhadap kekuasaan, menuju kekuatan penuh. Sama seperti Anda dan aku."
Mereka menciptakan negara Komunis sebagai "mesin kekuasaan total" yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Di masa lalu, karena banyak faktor, "selalu ada ruang bagi kebebasan individu.Apakah Anda memahami bahwa mereka yang sebagian sudah menguasai bangsa dan pemerintah dunia memiliki pretensi untuk mendominasi secara mutlak? Pahamilah bahwa hal ini merupakan satu-satunya yang belum mereka bisa capai." (emphasis mine)
Sebuah kekuatan yang merusak dan melumpuhkan kehidupan nasional kita. Rakovsky mengidentifikasikannya: "Bayangkan diri sendiri, jika Anda sejumlah kecil orang yang bisa memiliki kekuasaan tak terbatas melalui kepemilikan kekayaan riil, dan Anda akan melihat mereka adalah diktator absolut dari bursa saham dan (ekonomi) ... Jika Anda memiliki imajinasi cukup maka ... Anda akan melihat anarkis, moral dan pengaruh sosial (mereka), yaitu sebuah sikap revolusioner ... Apakah Anda mengerti sekarang ? "
Gerakan Revolusioner, yang mendefinisikan sejarah modern, adalah sarana untuk meningkatkan kekuasaan bankir dengan menghancurkan tatanan lama .
Dalam Revolusi Perancis kekuatan secara halus diteruskan ke para bankir yang tidak dibatasi oleh basa-basi Kristen, kata Rakovsky. "Kekuasaan Kerajaan tertinggi diambil alih oleh orang-orang, yang secara moral, intelektual dan kualitas kosmopolitan memungkinkan mereka untuk menggunakannya. Jelas bahwa mereka ini adalah orang-orang yang belum pernah menjadi orang Kristen, akan tetapi kosmopolitan."
Komunisme, jauh-jauh dari mendistribusikan kekayaan, dirancang untuk terkonsentrasi di tangan orang-orang terkaya di dunia. (Negara memiliki kekayaan dan mereka memiliki Negara.) Dan Marxisme,"sebelum menjadi filosofis, ekonomi dan sistem politik, adalah konspirasi untuk revolusi."
Rakovsky mencemooh "dasar Marxisme ... yang populer demagog" yang digunakan untuk menipu para intelektual dan rakyat.
(Apapun kebaikan-kebaikan intrinsiknya, Sosialisme tampaknya dirancang untuk menyuap dan membuat orang tergantung pada politisi sosialis dan pemerintah besar, yang dikontrol bankir.)
Adapun Freemasonry : "Setiap organisasi Masonik mencoba untuk membuat semua prasyarat yang diperlukan untuk memenangkan revolusi Komunis, ini adalah tujuan yang jelas Freemasonry," kata Rakovsky, yang dirinya sendiri merupakan seorang Mason tingkat tinggi.
Tujuan Revolusi tidak kurang dari untuk mendefinisikan kembali realitas sesuai dengan kepentingan para bankir. Ini melibatkan promosi kebenaran subjektif atas kebenaran obyektif. Jika Lenin "merasa sesuatu menjadi nyata" maka itu adalah nyata." Baginya setiap realitas, setiap kebenaran adalah relatif dalam menghadapi yang tunggal dan mutlak hanya satu : Revolusi."
Dengan kata lain, putih adalah hitam dan naik adalah turun. Ini adalah cara di Uni Sovyet dan sekarang terjadi pada kita. Kebenaran dan keadilan digantikan oleh diktat politik. "Kebenaran Politik" istilah Bolshevik yang sekarang sudah digunakan secara umum. Fisikawan seperti Steven Jones yang mempertanyakan Serangan 11 September 2001 dibungkam. Sejarawan seperti David Irving dipenjara.
Keheranan Rakovsky bahwasanya "bangku dimana duduk para rentenir berminyak untuk memperdagangkan uang mereka pada waktu itu, kini telah diubah menjadi kuil, yang berdiri megah di setiap sudut kota-kota besar kontemporer dengan tiang-tiang berhala mereka, dan orang banyak pergi ke sana ... membawa dengan rajin setoran dan semua milik mereka kepada dewa uang ... "
Ia mengatakan bahwa bintang lima Sovyet mewakili lima bersaudara Rothschild dengan bank-bank mereka, yang memiliki akumulasi kekayaan kolosal, yang terbesar dan yang pernah diketahui."
Bukankah aneh bahwa Marx tidak pernah menyebutkan fakta ini? Rakovsky bertanya. Bukankah aneh bahwa selama revolusi, rakyat tidak pernah menyerang para bankir, rumah-rumah mereka atau bank-bank mereka?
Perang adalah sarana dimana dengan sarana tersebut bank sentral memajukan tujuannya untuk membentuk pemerintahan dunia yang totaliter. Rakovsky kata Trotsky, berada di balik pembunuhan Arch Duke Ferdinand (yang memicu Perang Dunia I). Dia ingat frasa yang digunakan oleh ibu dari lima bersaudara Rothschild:
Setelah pembunuhan (Menteri Luar Negeri Weimar, anggota Illuminati) Walter Rathenau tahun 1922, Illuminati memberikan posisi politik atau keuangan hanya kepada perantara, demikian kata Rakowsky. "Jelas untuk orang-orang yang dapat dipercaya dan setia, yang dapat dijamin dengan seribu cara : dengan demikian kita dapat menyatakan bahwa para bankir dan politisi (di mata publik) – hanyalah men of straw ... meskipun mereka menduduki posisi yang sangat tinggi dan dibuat untuk tampil menjadi penulis rencana yang sedang dilaksanakannya."
Pada tahun 1938, Rakovsky menguraikan tiga alasan untuk terjadinya Perang Dunia Kedua mendatang. Yang pertama karena Hitler mulai mencetak uang sendiri. "Ini sangat serius. Lebih dari semua faktor eksternal dan kejam dalam Nasional - Sosialisme."
Kedua, " sepenuhnya dikembangkan nasionalisme Eropa Barat yang merupakan penghalang bagi Marxisme ... kebutuhan untuk menghancurkan nasionalisme sendiri bernilai perang di Eropa.
Akhirnya, Komunisme tidak bisa menang kecuali menekan "Kristen yang masih hidup." Dia mengacu kepada "revolusi permanen" sejak kelahiran Kristus, dan reformasi sebagai "sebagian dari kemenangan pertama" karena memecah agama Kristen. Hal ini menunjukkan bahwa "konspirasi" juga mengandung faktor ras atau agama.
Kesimpulan
Keyakinan kita harus menyesuaikan diri dengan kebenaran dan bukan sebaliknya. Rupanya, kebenaran hari ini tolok ukurnya adalah sebuah klik yang relatif kecil dari keluarga perbankan Yahudi dan sekutunya non-Yahudi, mereka dalam keluarga terkemuka di Eropa dan Amerika yang telah merampas kendali penciptaan uang, dan dengan itu mengendalikan nasib dunia.
Overclass ini (strata sosial yang terdiri dari orang-orang berpendidikan dan kaya dianggap mengontrol kekuatan ekonomi suatu negara.) memiliki atau menguasai sebagian besar dari perusahaan-perusahaan terbesar di dunia, organisasi media, badan intelijen, perkumpulan rahasia, universitas, politisi, yayasan, think tank dan LSM. Mereka juga mendominasi kejahatan yang terorganisir seperti Mafia, Yakuza, Triad.
11 September 2001, Perang Melawan Teror dan Irak merupakan bagian dari proses tak terhindarkan dimana overclass ini meningkatkan kekayaan dan kontrolnya. Tujuan akhirnya adalah sebuah negara polisi dunia di mana rakyat akan kehilangan kekayaan mereka, kebebasan dan mungkin kehidupan mereka.
Neo Cons benar-benar Neo Communists. Mereka membahayakan keamanan sesama Yahudi (serta semua orang Amerika) oleh kejahatan intrik mereka. Yahudi harus mengikuti contoh saya dan menolak mereka.
The overclass ingin kita melihatnya sebagai "masalah Yahudi." Maka dengan cara ini dapat menangkis dan menyalahkan orang Yahudi dan kemudian mengabaikan oposisi sebagai "kebencian" dan "prasangka." Masalahnya terutama adalah penciptaan uang (kredit) yang telah menyebabkan konsentrasi yang mempertahankan kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa gelintir manusia.
Hampir setiap orang yang "sukses" dalam masyarakat, Yahudi atau bukan, dipaksa, sadar atau tidak sadar untuk menyesuaikan diri dengan overclass tersebut. Lembaga keagamaan, budaya dan politik kami telah disubversi. Hal ini menjelaskan kualitas kehidupan sosial yang palsu di Barat.
Seperti kita merayakan Natal, mari kita ingat pesan Kristus : Tuhan adalah Kasih. Tuhan lebih kuat daripada kekuatan setan yang memegang manusia menjadi budaknya. Tapi kehendak-Nya tidak dapat dilaksanakan kecuali manusia melakukannya.
Whatever the cost, doing nothing will cost more. The affluence we temporarily enjoy is part of an age old plot to ensnare and enslave humanity.
Berapapun biayanya, namun dengan tidak melakukan apa-apa akan lebih mahal. Kemakmuran sementara yang kita nikmati merupakan bagian dari rencana yang sudah lama untuk menjerat dan memperbudak manusia.
Terkait:
1. Christian Rakovsky (1) : Rothschild Memimpin "Red Symphony"
2. Christian Rakovsky (2) : Tujuan Freemasonry adalah Kemenangan Komunisme
--------------------
The full text of The Red Symphony is available here.
See also my "Bankers Demand that We Obey Them"
Diterjemahkan / Sumber : akhirzaman.info
Sumber Asli : henrymakow.com
"The Red Symphony" adalah sebuah hasil interogasi Polisi Rahasia (NKVD) Stalinis tahun 1938 kepada Christian Rakovsky, duta besar Soviet yang merupakan rekan dekat Leon Trotsky, seorang agen Rothschild.
Saya memperkenalkan dokumen setebal 50 halaman yang bersifat eksplosif ini kepada pembaca dua tahun lalu (terjemahan bisa buka postingan pertama disini). Dokumen ini menelanjangi tabir sejarah modern dan menjelaskan arti sebenarnya daripada Revolusi, Komunisme, Freemasonry dan Perang. Namun demikian tidak dimaksudkan untuk menjadi pengetahuan yang diketahui umum. Penerjemahnya, seorang bernama Dr J. Landowsky, atas dasar keinginannaya sendiri membuat salinan yang tidak legal.
Usaha manusia terancam oleh kepentingan swasta yang telah merebut fungsi penciptaan uang. Sejarah modern mencerminkan proses bertahap di mana mereka mentransfer semua kekayaan dan kekuasaan untuk diri mereka sendiri, menghancurkan peradaban Barat dan menciptakan sebuah negara polisi dunia.
Rakovsky, yang nama aslinya adalah Chaim Rakover, dijatuhi hukuman mati dalam operasi pembersihan yang dijalankan Stalin terhadap faksi partai Trotskis. Leon Trotsky menulis dalam otobiografinya, My Life, : "Christian G. Rakovsky ... memainkan peran aktif pada empat pusat partai Sosialis - Bulgaria, Rusia, Perancis, dan Rumania - akhirnya menjadi salah seorang pemimpin Federasi Sovyet, seorang pendiri the Communist Internationale, Presiden Ukraina Sovyet Komisaris Rakyat, dan perwakilan diplomatik Sovyet di Inggris dan Perancis ... "
Rakovsky berusaha meyakinkan interogator bahwa Stalin harus bekerjasama dengan para bankir yang "sama seperti Anda dan saya. Faktanya bahwa mereka mengendalikan uang secara tidak terbatas, sepanjang mereka ingin menciptakannya, tidak ... menentukan batas-batas ambisi mereka … para bankir, memiliki dorongan terhadap kekuasaan, menuju kekuatan penuh. Sama seperti Anda dan aku."
Mereka menciptakan negara Komunis sebagai "mesin kekuasaan total" yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah. Di masa lalu, karena banyak faktor, "selalu ada ruang bagi kebebasan individu.Apakah Anda memahami bahwa mereka yang sebagian sudah menguasai bangsa dan pemerintah dunia memiliki pretensi untuk mendominasi secara mutlak? Pahamilah bahwa hal ini merupakan satu-satunya yang belum mereka bisa capai." (emphasis mine)
Sebuah kekuatan yang merusak dan melumpuhkan kehidupan nasional kita. Rakovsky mengidentifikasikannya: "Bayangkan diri sendiri, jika Anda sejumlah kecil orang yang bisa memiliki kekuasaan tak terbatas melalui kepemilikan kekayaan riil, dan Anda akan melihat mereka adalah diktator absolut dari bursa saham dan (ekonomi) ... Jika Anda memiliki imajinasi cukup maka ... Anda akan melihat anarkis, moral dan pengaruh sosial (mereka), yaitu sebuah sikap revolusioner ... Apakah Anda mengerti sekarang ? "
Gerakan Revolusioner, yang mendefinisikan sejarah modern, adalah sarana untuk meningkatkan kekuasaan bankir dengan menghancurkan tatanan lama .
Dalam Revolusi Perancis kekuatan secara halus diteruskan ke para bankir yang tidak dibatasi oleh basa-basi Kristen, kata Rakovsky. "Kekuasaan Kerajaan tertinggi diambil alih oleh orang-orang, yang secara moral, intelektual dan kualitas kosmopolitan memungkinkan mereka untuk menggunakannya. Jelas bahwa mereka ini adalah orang-orang yang belum pernah menjadi orang Kristen, akan tetapi kosmopolitan."
Komunisme, jauh-jauh dari mendistribusikan kekayaan, dirancang untuk terkonsentrasi di tangan orang-orang terkaya di dunia. (Negara memiliki kekayaan dan mereka memiliki Negara.) Dan Marxisme,"sebelum menjadi filosofis, ekonomi dan sistem politik, adalah konspirasi untuk revolusi."
Rakovsky mencemooh "dasar Marxisme ... yang populer demagog" yang digunakan untuk menipu para intelektual dan rakyat.
(Apapun kebaikan-kebaikan intrinsiknya, Sosialisme tampaknya dirancang untuk menyuap dan membuat orang tergantung pada politisi sosialis dan pemerintah besar, yang dikontrol bankir.)
Adapun Freemasonry : "Setiap organisasi Masonik mencoba untuk membuat semua prasyarat yang diperlukan untuk memenangkan revolusi Komunis, ini adalah tujuan yang jelas Freemasonry," kata Rakovsky, yang dirinya sendiri merupakan seorang Mason tingkat tinggi.
Tujuan Revolusi tidak kurang dari untuk mendefinisikan kembali realitas sesuai dengan kepentingan para bankir. Ini melibatkan promosi kebenaran subjektif atas kebenaran obyektif. Jika Lenin "merasa sesuatu menjadi nyata" maka itu adalah nyata." Baginya setiap realitas, setiap kebenaran adalah relatif dalam menghadapi yang tunggal dan mutlak hanya satu : Revolusi."
Dengan kata lain, putih adalah hitam dan naik adalah turun. Ini adalah cara di Uni Sovyet dan sekarang terjadi pada kita. Kebenaran dan keadilan digantikan oleh diktat politik. "Kebenaran Politik" istilah Bolshevik yang sekarang sudah digunakan secara umum. Fisikawan seperti Steven Jones yang mempertanyakan Serangan 11 September 2001 dibungkam. Sejarawan seperti David Irving dipenjara.
Keheranan Rakovsky bahwasanya "bangku dimana duduk para rentenir berminyak untuk memperdagangkan uang mereka pada waktu itu, kini telah diubah menjadi kuil, yang berdiri megah di setiap sudut kota-kota besar kontemporer dengan tiang-tiang berhala mereka, dan orang banyak pergi ke sana ... membawa dengan rajin setoran dan semua milik mereka kepada dewa uang ... "
Ia mengatakan bahwa bintang lima Sovyet mewakili lima bersaudara Rothschild dengan bank-bank mereka, yang memiliki akumulasi kekayaan kolosal, yang terbesar dan yang pernah diketahui."
Bukankah aneh bahwa Marx tidak pernah menyebutkan fakta ini? Rakovsky bertanya. Bukankah aneh bahwa selama revolusi, rakyat tidak pernah menyerang para bankir, rumah-rumah mereka atau bank-bank mereka?
Perang adalah sarana dimana dengan sarana tersebut bank sentral memajukan tujuannya untuk membentuk pemerintahan dunia yang totaliter. Rakovsky kata Trotsky, berada di balik pembunuhan Arch Duke Ferdinand (yang memicu Perang Dunia I). Dia ingat frasa yang digunakan oleh ibu dari lima bersaudara Rothschild:
"Jika anak-anak saya menginginkannya, maka tidak akan ada perang' "Ini berarti bahwa mereka adalah penguasa untuk memutuskan (arbiter), orang-orang yang mempunyai kekuasaaan untuk memutuskan damai dan perang, akan tetapi mereka bukanlah para kaisar. Apakah Anda mampu memvisualisasikan fakta tersebut sebagai kosmik penting? Bukankah perang sudah berfungsi sebagai revolusioner? Perang, Komune. Sejak saat itu setiap perang merupakan langkah besar menuju Komunisme."
Setelah pembunuhan (Menteri Luar Negeri Weimar, anggota Illuminati) Walter Rathenau tahun 1922, Illuminati memberikan posisi politik atau keuangan hanya kepada perantara, demikian kata Rakowsky. "Jelas untuk orang-orang yang dapat dipercaya dan setia, yang dapat dijamin dengan seribu cara : dengan demikian kita dapat menyatakan bahwa para bankir dan politisi (di mata publik) – hanyalah men of straw ... meskipun mereka menduduki posisi yang sangat tinggi dan dibuat untuk tampil menjadi penulis rencana yang sedang dilaksanakannya."
Pada tahun 1938, Rakovsky menguraikan tiga alasan untuk terjadinya Perang Dunia Kedua mendatang. Yang pertama karena Hitler mulai mencetak uang sendiri. "Ini sangat serius. Lebih dari semua faktor eksternal dan kejam dalam Nasional - Sosialisme."
Kedua, " sepenuhnya dikembangkan nasionalisme Eropa Barat yang merupakan penghalang bagi Marxisme ... kebutuhan untuk menghancurkan nasionalisme sendiri bernilai perang di Eropa.
Akhirnya, Komunisme tidak bisa menang kecuali menekan "Kristen yang masih hidup." Dia mengacu kepada "revolusi permanen" sejak kelahiran Kristus, dan reformasi sebagai "sebagian dari kemenangan pertama" karena memecah agama Kristen. Hal ini menunjukkan bahwa "konspirasi" juga mengandung faktor ras atau agama.
"Pada kenyataannya, hanya kristen musuh kita yang sebenarnya karena semua politik dan ekonomi merupakan fenomena Negara Burjois. Kristen mengendalikan individu mampu membatalkan proyeksi revolusioner Sovyet netral atau Negara Atheist."Sekarang para Sentral Bankir mempromosikan Perang Dunia Ketiga seperti dalam "The Clash of Civilizations." Pengganti Kristen sebagai musuh adalah Islam, dan menyeret "Kristen" kedalam gelanggang untuk melawan Islam.
Kesimpulan
Keyakinan kita harus menyesuaikan diri dengan kebenaran dan bukan sebaliknya. Rupanya, kebenaran hari ini tolok ukurnya adalah sebuah klik yang relatif kecil dari keluarga perbankan Yahudi dan sekutunya non-Yahudi, mereka dalam keluarga terkemuka di Eropa dan Amerika yang telah merampas kendali penciptaan uang, dan dengan itu mengendalikan nasib dunia.
Overclass ini (strata sosial yang terdiri dari orang-orang berpendidikan dan kaya dianggap mengontrol kekuatan ekonomi suatu negara.) memiliki atau menguasai sebagian besar dari perusahaan-perusahaan terbesar di dunia, organisasi media, badan intelijen, perkumpulan rahasia, universitas, politisi, yayasan, think tank dan LSM. Mereka juga mendominasi kejahatan yang terorganisir seperti Mafia, Yakuza, Triad.
11 September 2001, Perang Melawan Teror dan Irak merupakan bagian dari proses tak terhindarkan dimana overclass ini meningkatkan kekayaan dan kontrolnya. Tujuan akhirnya adalah sebuah negara polisi dunia di mana rakyat akan kehilangan kekayaan mereka, kebebasan dan mungkin kehidupan mereka.
Neo Cons benar-benar Neo Communists. Mereka membahayakan keamanan sesama Yahudi (serta semua orang Amerika) oleh kejahatan intrik mereka. Yahudi harus mengikuti contoh saya dan menolak mereka.
The overclass ingin kita melihatnya sebagai "masalah Yahudi." Maka dengan cara ini dapat menangkis dan menyalahkan orang Yahudi dan kemudian mengabaikan oposisi sebagai "kebencian" dan "prasangka." Masalahnya terutama adalah penciptaan uang (kredit) yang telah menyebabkan konsentrasi yang mempertahankan kekayaan dan kekuasaan di tangan beberapa gelintir manusia.
Hampir setiap orang yang "sukses" dalam masyarakat, Yahudi atau bukan, dipaksa, sadar atau tidak sadar untuk menyesuaikan diri dengan overclass tersebut. Lembaga keagamaan, budaya dan politik kami telah disubversi. Hal ini menjelaskan kualitas kehidupan sosial yang palsu di Barat.
Seperti kita merayakan Natal, mari kita ingat pesan Kristus : Tuhan adalah Kasih. Tuhan lebih kuat daripada kekuatan setan yang memegang manusia menjadi budaknya. Tapi kehendak-Nya tidak dapat dilaksanakan kecuali manusia melakukannya.
Whatever the cost, doing nothing will cost more. The affluence we temporarily enjoy is part of an age old plot to ensnare and enslave humanity.
Berapapun biayanya, namun dengan tidak melakukan apa-apa akan lebih mahal. Kemakmuran sementara yang kita nikmati merupakan bagian dari rencana yang sudah lama untuk menjerat dan memperbudak manusia.
Terkait:
1. Christian Rakovsky (1) : Rothschild Memimpin "Red Symphony"
2. Christian Rakovsky (2) : Tujuan Freemasonry adalah Kemenangan Komunisme
--------------------
The full text of The Red Symphony is available here.
See also my "Bankers Demand that We Obey Them"
Diterjemahkan / Sumber : akhirzaman.info
Sumber Asli : henrymakow.com