Tuesday, March 12, 2013

Dokumen Gilchrist, Amunisi Komunis Yang Menjadi Bumerang di Indonesia

Tragedi 1 Oktober 1965 masih menyisakan banyak teka-teki yang tetap menarik dikupas tentang siapa dalang atau pihak yang paling bertanggung jawab atas gugurnya 6 perwira tinggi dan satu perwira menengah TNI AD. Mengingat begitu banyak pemain di dalam negeri (segitiga kekuasaan Sukarno-Angkatan Darat-PKI), dan pihak luar negeri yang bermain berikut kepentingannya, dalam konteks dunia yang dilanda perang dingin kala itu : CIA, KGB, dan RRC.Perihal peran CIA sudah banyak dibahas, beberapa buku yang mengupas peran CIA telah banyak beredar.
Perihal peran Cina: PKI di Indonesia yang semula mengacu pada Komunisme Moskow- yang lebih lunak dengan strategi co-eksistensi dengan Barat- pada akhirnya beralih ke Komunisme Cina yang lebih “progresif-revolusioner sampai ke puncaknya”. Ini sejalan dengan kebijakan presiden Sukarno yang memaklumkan Poros Jakarta-Phnom Penh-Peking-Pyongyang, suatu poros yang anti-Barat, anti-Amerika.
Bagaimana dengan peran Uni Soviet yang sepertinya ketinggalan dalam perang urat syaraf ini. Tapi nyatanya Kremlin tidak tinggal diam dan tetap bermain lewat dinas rahasia Cekoslowakia (Departemen D) sebagai salah satu negara satelit Soviet.


Memainkan peran yang tidak ketahuan, merekayasa apa yang disebut dengan “Dokumen Gilchrist” dengan hasil mencengangkan bahkan tidak terkendali pada akhirnya. Apa urusannya Cekoslowakia negeri Eropa Timur yang jauh dari Indonesia itu ? Dan apa pula kepentingannya ?

Adalah pengakuan Ladislav Bittman, mantan wakil kepala “Departemen D” pada dinas rahasia Cekoslowakia yang lari ke Barat. Bahwa Dokumen Gilchrist memang hasil pekerjaan dinas rahasia Cekoslowakia. Dokumen tersebut hanyalah salah satu saja dari karya-karya mereka di seluruh dunia.

Informasi detil tentang dokumen ini pasca tragedi G-30 S tidak pernah masuk dalam pertimbangan penulisan sejarah/dokumen pihak resmi Orde Baru. Bahkan lembaga yang punya kewenangan sangat luas (Kopkamtib) era Sudomo tidak pernah menyinggung asal usul Dokumen Gilchrist, kecuali “ini rekayasa PKI untuk memencilkan Angkatan Darat”.

Sementara dari pihak “kiri” menyebut dokumen ini memang sengaja dilepaskan CIA untuk mengecoh PKI untuk keluar menyerang lebih dulu (padahal isinya memojokkan CIA juga). Betul-betul semrawut permainan Intelijen.


DEPARTEMEN D, DINAS INTELIJEN CEKOSLOWAKIA

Era perang dingin ditahun 50-an dan 60-an ditandai perang siasat antara dunia Komunis dan non-Komunis yang tergelar di arena bidang ekonomi, militer, ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan ideologi dimana dinas intelijen memainkan peran utama. Negara-negara blok Soviet menyebarkan gagasan mereka tidak hanya melalui saluran resmi tetapi lewat operasi-operasi khusus berupa permainan dan intrik, yang kadang berhasil mencapai sasaran dan kadang kandas.

Departemen operasi khusus Cekoslowakia dibentuk pada bulan Februari 1964 dan secara resmi disebut “Departemen VIII”. Bagian itu diberi nama tidak resmi departemen untuk pengambilan langkah-langkah aktif atau departemen untuk penyebaran kabar bohong atau “Departemen D” saja.

Dengan terbentuknya Departemen D, maka operasi khusus meningkat sangat cepat sekali. Terutama di negara-negara berkembang. 

Di tahun 1965 saja dinas intelijen Cekoslowakia telah melaksanakan kira-kira 115 operasi khusus. Peningkatan jumlah operasi tidak seiring dengan peningkatan mutu. Banyak operasi khusus intelijen yang kandas/gagal. Salah satunya yaitu operasi yang dilaksanakan di Indonesia.

DOKUMEN GILCHRIST

Sejatinya isi dokumen Gilchrist adalah surat bertanggal 24 Mei 1965, yang dialamatkan kepada Sir Harold Cessia, sekretaris muda Kementerian Luar Negeri di London. Pengirimnya adalah Sir Andrew Gilchrist, duta besar Inggris untuk Indonesia di Jakarta.

Dalam buku “Permainan Curang” (PT Tjandramerta , 1973*), dituliskan terjemahan bebas isi Dokumen Gilchrist sebagai berikut:

Saja telah membitjarakan dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk menanjakan hal jang Saudara tanjakan dalam No.67786/65. Duta besar pada pokoknja sepakat dengan pendirian kita, tetapi meminta waktu untuk meneliti segi-segi khusus masalah itu.

Atas pertanjaan saja tentang kemungkinan pengaruh kundjungan Bunker ke Djakarta, Duta Besar AS menjatakan bahwa ia tidak melihat kemungkinan untuk memperbaiki keadaan dan dengan demikian tidak ada alasan untuk mengubah rentjana bersama kita. Sebaliknja, kundjungan utusan pribadi Presiden AS akan memberi kita waktu jang lebih banjak untuk menjusun operasi ini dengan rintjian seketjil-ketjilnya. 

Duta besar berpendapat bahwa diperlukan tindakan-tindakan landjutan untuk lebih mendekatkan djadjaran kita. Dalam hubungan ini, ia mengatakan bahwa adalah perlu memberikan kesan kepada “local army friends” bahwa disiplin jang ketat dan koordinasi jang erat dalam tindakan sangat penting bagi keberhasilan usaha ini.

Saja berdjanji akan mengambil langkah-langkah jang diperlukan. Saja akan melaporkan pendapat saja sendiri pada waktunja.

BUNUH DIRI POLITIK

Pasca kudeta yang gagal, pemerintahan baru yang anti-Komunis menuntut kepala para pemberontak, dan tuntutan mereka itu berhasil. Kira-kira setengah juta orang Komunis yang dicurigai beserta para pengikutnya mati terbunuh, termasuk ketua CC PKI D.N. Aidit. Partai Komunis Indonesia yang menurut perbandingan merupakan yang terbesar di suatu negara non-Komunis, secara fisik sudah dapat dihancurkan dan sisa-sisanya bergerak di bawah tanah.

Mimpi kekuasaan yang memabukkan mereka, telah lenyap hanya tinggal bagaimana menyelamatkan diri. Hingga sekarang ini belum jelas apa alasan orang-orang PKI melakukan perbuatan bunuh diri politik itu. Anggota-anggota PKI dan gerakan Komunis Internasional masih terus mendiskusikan sebab-sebab kehancuran katastrofal itu.

Komunis Moskow menuduh bahwa Peking yang salah. Sebab tidak disangsikan lagi, Peking lah yang menghasut PKI untuk melakukan serangan yang gagal itu., karena pengaruh Peking jauh lebih besar daripada pengaruh Moskow. Tidak lama setelah terjadi keretakan antara Moskow dan Peking., PKI berusaha untuk menemukan jalan tengah antara kedua pusat Komunisme Internasional itu, tetapi kemudian segera condong ke Peking.

Dalam caci makinya terhadap Peking, kubu Moskow dan Praha dengan bijaksana sekali tidak menyinggung-nyinggung kegagalan PKI ini. Operasi Palmer** yang dicetuskan dan didorong oleh dinas intelijen Cekoslowakia ditahun 1964, pada permulaannya merupakan salah satu dari sejumlah provokasi anti-Amerika.

Setelah tahap pertama berhasil, dinas intelijen Soviet menyertai usaha itu; bersama-sama kami menyebarkan benih kebencian terhadap Amerika di bumi Indonesia yang subur itu, mengompori hingga taraf yang hiteris, sehingga mengancam hubungan diplomatik antara Indonesia- Amerika dengan kehancuran. Ladislav Bittman sendiri terperanjat melihat provokasi itu berkembang secara sangat luar biasa dan mengerikan. PKI yang dihasut terus menerus oleh Peking, mencoba memetik buahnya pada tanggal 30 September 1965.

Operasi Palmer yang pada bulan Agustus hingga awal bulan September 1965 masih dipuji sebagai ‘tour de force’ (pertunjukan kekuatan) bagi intelijen Cekoslowakia dan Soviet. Namun pada bulan Oktober tak seorang pun yang mau menyebutnya lagi, makin tenggelam setelah pemerintah Orde Baru mengambil tindakan-tindakan yang tidak kepalang tanggung membumihanguskan Komunis Indonesia.

Ladislav Bittman
Seperti penuturan Bittman pada kata pendahuluan untuk edisi bahasa Indonesia buku The Deception Game (Permainan Curang, 1973);  Delapan tahun telah berlalu sejak Peristiwa 1965 yang menyedihkan, yang mencapai puncaknya dengan kegagalan orang-orang Komunis Indonesia untuk merebut kekuasaan pemerintahan. Kejadian tragis ini disusul dengan gelombang pembalasan anti-Komunis. Pada waktu itu tidak seorang pun tahu bahwa Cekoslowakia sebuah negara kecil di Eropa, telah ikut serta dalam permainan politik ini.

Apa penyebab terlibatnya Cekoslowakia ? Padahal Indonesia tidak ada urusan dan tidak merupakan ancaman bagi kepentingan Cekoslowakia dibidang ekonomi, politik, atau militer. Tetapi dinas rahasia Cekoslowakia seperti juga dinas rahasia negara-negara satelit Soviet lainnya adalah pertama-tama alat Soviet.

Dibawah pengawasan para penasihat Soviet, departemen informasi palsu dinas intelijen Cekoslowakia merencanakan suatu kampanye penipuan dan propaganda guna menggambarkan Amerika Serikat sebagai musuh utama Indonesia dan kambing hitam semua kesulitan dalam negeri Indonesia. Sebagai akibatnya pengaruh Amerika menjadi lemah dan kedudukan Soviet semakin kuat.

Rencana untuk merekayasa informasi palsu itu memang tidak diberitahukan pada orang-orang PKI. Sebab patron ideologi, pelindung utama, dan penasihat orang-orang Komunis Indonesia sudah bergeser ke Partai Komunis Cina, bukan Partai Komunis Soviet. 

Karena sedang mabuk sentimen anti-Amerika yang meluap-luap dan karena kesadaran akan pertumbuhan kekuatan sendiri yang nampaknya meyakinkan, PKI memutuskan untuk mencoba merebut kekuasaan, yang mereka perkirakan akan membuka jalan bagi pembentukan negara Indonesia Komunis. Hasil percobaan itu mengakibatkan kehancuran, termasuk orang-orang Komunis Indonesia sendiri.

Kudeta itu gagal, dan tindakan balasan yang tegas telah menyapu bersih anggota-anggota Partai Komunis yang terkemuka serta melemahkan kekuatan dan pengaruh Komunis di Indonesia.

*The Deception Game karya Ladislav Bittman diterjemahkan oleh Oegeng Soewargana dan diterbitkan pada tahun 1973 dengan judul Permainan Curang. Penerbitnya, P.T. Tjandramerta sudah tak ada lagi sekarang, dan penerjemahnya, Oegeng Soewargana tidak terdeteksi lagi apakah masih hidup atau sudah meninggal.

**Operasi Palmer merupakan peran awal intelijen Cekoslowakia di Indonesia dibawah komando Mayor Louda, efektif pada tahun 1964 sebelum Dokumen Gilchrist digulirkan. William ‘Bill’ Palmer terpilih sebagai korban melihat posisi dan profesinya sebagai direktur Asosiasi Importir Film Amerika di Indonesia. Gaya hidupnya yang mewah serta pergaulan dan kedekatannya dengan kalangan politik tertinggi di Indonesia menjadikan dia sebagai simbol penjelmaan pengaruh Amerika, simbol segala kejahatan. Palmer pun oleh Departemen D didaulat sebagai agen CIA yang berkedok pengusaha film. (mss/z7)

Sumber:
Buku Prolog G-30-S 1965: Asal Usul Dokumen Gilchrist, 2011













Info ini sudah diposting di Grup MSS pada 25 September 2012 at 5:21pm
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Blogger Tips and TricksLatest Tips And TricksBlogger Tricks