Koestler menulis jika nenek moyang bangsa Khazar sendiri berasal dari campuran bangsa Mongol, Turki, dan Finlandia. Di abad ke-3 Masehi, mereka telah berjaya di wilayah Persia dan Armenia. Lalu pada abad ke-5 Masehi, mereka berada di antara gerombolan perusak Attila dari Hun. Setengah abad sebelum Islam muncul di Jazirah Arab, bangsa Khazar yang hidupnya memang selalu berpindah mulai menetap di Utara Kaukasus, antara Laut Hitam dan Laut Kaspia, dengan ibukota di hulu Sungai Volga yang mengalir ke Laut Kaspia, dalam rangka mengkontrol lalu lintas sungai.
Mereka memungut pajak 10% dari tiap kapal yang melintas dan akan membantai siapa pun yang menolaknya.
Kerajaan Khazar yang sangat brutal menjadi besar di wilayah ini dan terus memperluas wilayah kekuasaannya, dengan melakukan ekspansi dan menaklukkan suku Slavia yang cinta damai. Imperium Khazar juga menaklukkan Kiev.
Pada tahun 740 Masehi, kekuatan Khazar sudah sedikit melemah. Wilayah kekuasaannya dihimpit oleh dua kekuatan besar yakni Byzantium dan Muslim. Agar tetap aman, Khazar dihadapkan pada dua pilihan, menjadi Muslim atau Kristen. Namun Kaisar bangsa Khazar, Khakan, telah mengetahui jika ada agama yang ketiga selain Kristen dan Islam, yakni Yahudi. Ketimbang memilih kedua agama itu, Khakan lebih memilih Judaisme dan menyatakan mereka sebagai Yahudi.
Dalam satu malam, bangsa Khazar yang brutal dan sangat gemar berperang berubah menjadi bangsa Yahudi. Kerajaan Khazar mulai dideskripsikan sebagai ‘Kerajaan Yahudi’ oleh sejarawan pada waktu itu. Penerus penguasa Khazar mengambil nama Yahudi, dan selama akhir abad ke-9 kerajaan Khazar menjadi tempat berlindung yang ramah bagi kaum Yahudi yang ada di berbagai wilayah Eropa. Walau demikian, kebrutalan sebagai watak asli bangsa Khazar tidak pernah hilang.
Pada abad ke-8 Masehi, muncul kekuatan baru yang berasal dari sungai besar Dnieper, Don, dan Volga, yang dikenal sebagai bangsa Viking, yang juga disebut sebagai kaum Varancians atau juga disebut sebagai bangsa Rus. Bangsa ini merupakan bangsa pengelana dan pejuang yang gigih, namun nasib baik mungkin belum berpihak kepada bangsa yang baru muncul ini karena selalu saja kalah perang melawan Khazar.
Di tahun 862, seorang pemimpin bangsa Rus bernama Rurik membangun kota Novgorod. Dari sinilah lahir bangsa Rusia yang kemudian berdiam di antara suku bangsa Slavonic yang berada di bawah kekuasaan Khazar. Perjuangan bangsa Viking kemudian berubah menjadi perjuangan rakyat untuk merdeka dari penjajahan bangsa Khazar.
Satu abad kemudian setelah berdirinya kota Novgorod, seorang pemimpin bangsa Rusia bernama Prince Vladimir of Kiev menyatakan diri memeluk agama Kristen. Ini terjadi pada tahun 989. Orang ini sangat aktif di dalam misi Salib dan sekarang oleh sejarah Rusia dia dikenal dengan nama ‘Saint Vladimir’. Ini menandai kekristenan Rusia sudah dimulai sejak seribu tahunan silam.
Kepindahan agama Vladimir ternyata juga menghantarkan Rusia bersekutu dengan Kekaisaran Byzantium. Karena memiliki kepentingan yang sama untuk menaklukkan Khazar, maka mereka bersekutu. Pada tahun 1016, kekuatan gabungan bangsa Rusia dan Byzantium menyerang kerajaan Khazar dengan pasukan yang besar dan lengkap. Akibatnya Kekaisaran Khazar hancur-lebur. Kejayaan bangsa yang brutal dan gemar berperang ini akhirnya pudar. Kerajaan Khazar hilang dari catatan sejarah. Mereka banyak yang melarikan diri ke wilayah yang aman di Eropa. Kebanyakan akhirnya menetap dan berasimilasi dengan warga Eropa Timur, dimana mereka banyak yang menikah dengan bangsa Yahudi lain di sana. [1]
Pada tahun 740 Masehi, kekuatan Khazar sudah sedikit melemah. Wilayah kekuasaannya dihimpit oleh dua kekuatan besar yakni Byzantium dan Muslim. Agar tetap aman, Khazar dihadapkan pada dua pilihan, menjadi Muslim atau Kristen. Namun Kaisar bangsa Khazar, Khakan, telah mengetahui jika ada agama yang ketiga selain Kristen dan Islam, yakni Yahudi. Ketimbang memilih kedua agama itu, Khakan lebih memilih Judaisme dan menyatakan mereka sebagai Yahudi.
Dalam satu malam, bangsa Khazar yang brutal dan sangat gemar berperang berubah menjadi bangsa Yahudi. Kerajaan Khazar mulai dideskripsikan sebagai ‘Kerajaan Yahudi’ oleh sejarawan pada waktu itu. Penerus penguasa Khazar mengambil nama Yahudi, dan selama akhir abad ke-9 kerajaan Khazar menjadi tempat berlindung yang ramah bagi kaum Yahudi yang ada di berbagai wilayah Eropa. Walau demikian, kebrutalan sebagai watak asli bangsa Khazar tidak pernah hilang.
Pada abad ke-8 Masehi, muncul kekuatan baru yang berasal dari sungai besar Dnieper, Don, dan Volga, yang dikenal sebagai bangsa Viking, yang juga disebut sebagai kaum Varancians atau juga disebut sebagai bangsa Rus. Bangsa ini merupakan bangsa pengelana dan pejuang yang gigih, namun nasib baik mungkin belum berpihak kepada bangsa yang baru muncul ini karena selalu saja kalah perang melawan Khazar.
Di tahun 862, seorang pemimpin bangsa Rus bernama Rurik membangun kota Novgorod. Dari sinilah lahir bangsa Rusia yang kemudian berdiam di antara suku bangsa Slavonic yang berada di bawah kekuasaan Khazar. Perjuangan bangsa Viking kemudian berubah menjadi perjuangan rakyat untuk merdeka dari penjajahan bangsa Khazar.
Satu abad kemudian setelah berdirinya kota Novgorod, seorang pemimpin bangsa Rusia bernama Prince Vladimir of Kiev menyatakan diri memeluk agama Kristen. Ini terjadi pada tahun 989. Orang ini sangat aktif di dalam misi Salib dan sekarang oleh sejarah Rusia dia dikenal dengan nama ‘Saint Vladimir’. Ini menandai kekristenan Rusia sudah dimulai sejak seribu tahunan silam.
Kepindahan agama Vladimir ternyata juga menghantarkan Rusia bersekutu dengan Kekaisaran Byzantium. Karena memiliki kepentingan yang sama untuk menaklukkan Khazar, maka mereka bersekutu. Pada tahun 1016, kekuatan gabungan bangsa Rusia dan Byzantium menyerang kerajaan Khazar dengan pasukan yang besar dan lengkap. Akibatnya Kekaisaran Khazar hancur-lebur. Kejayaan bangsa yang brutal dan gemar berperang ini akhirnya pudar. Kerajaan Khazar hilang dari catatan sejarah. Mereka banyak yang melarikan diri ke wilayah yang aman di Eropa. Kebanyakan akhirnya menetap dan berasimilasi dengan warga Eropa Timur, dimana mereka banyak yang menikah dengan bangsa Yahudi lain di sana. [1]
Bergabungnya bangsa Khazar ke dalam komunitas Yahudi telah menambah watak kaum tersebut menjadi lebih brutal. Kaum Yahudi sejak lama memang telah dikenal sebagai kaum yang tidak bisa dipercaya karena berbagai pengkhianatan yang dilakukan, culas, selalu ingin menang sendiri, dan hanya mau mendengarkan suara kaumnya. Khazar mengubah Yahudi yang memang jahat menjadi bertambah jahat lagi.
Kita tentu tidak lupa bagaimana orang-orang Yahudi ini mengkhianati Musa a.s. yang telah menyelamatkan mereka dari kejaran tentara Firaun, namun mereka bukannya berterima kasih kepada Musa, melainkan membuang ajaran Taurat Musa dan menggantinya dengan menyembah Sapi Betina yang didasarkan pada kitab hitam Talmud. Kita tentu tidak lupa bagaimana orang-orang Yahudi ini membunuh banyak nabi, bahkan nabi dari kalangan mereka sendiri.
Dalam hal konsep Zionisme, Yahudi asli memang telah lama memilikinya. Hanya saja, para Rabbi Yahudi meyakini jika Zionisme atau Gerakan Kembali ke Bukit Zion hanya akan terjadi ketika Raja Yahudi sudah kembali datang ke tengah mereka dan memimpin kaum Yahudi untuk bisa ke sana. Konsep Zionis asli adalah konsep mesianik, bersifat pasif. Namun oleh Khazar hal ini diubah seratus delapan puluh derajat. Menurut Yahudi Khazar, gerakan kembali ke Bukit Zionis di Palestina jangan menunggu sampai datangnya Mesiah, namun orang-orang Yahudi harus merebutnya sendiri dengan cara apa pun, jika perlu dengan angkat senjata.
Inilah konsep Zionisme yang ada dewasa ini. Bangsa Khazar memang mempunyai dendam kesumat terhadap orang Kristen karena mereka menganggap runtuhnya Imperium Khazar disebabkan serbuan Byzantium dan Kristen Rusia. Berabad kemudian dendam yang sama yang dipelihara oleh Ksatria Templar terhadap Gereja.
Dengan kecerdikan luar biasa, bermodalkan emas, orang-orang Khazar menyusup ke berbagai lini kekuasaan Eropa. Mereka inilah yang menjadi motor bagi gerakan konspirasi Yahudi. Mereka berada di belakang Talmud, berada di belakang dikorbarkannya Perang Salib, di belakang berbagai revolusi, di belakang berbagai penguasaan bank sentral, dan sebagainya.
Kaum Yahudi Khazar menyelenggarakan Konferensi Zionis Internasional I di Basel, Swiss, tahun 1897. Acara itu menobatkan Theodore Hertzl sebagai Ketua Gerakan Zionis Dunia. Agenda yang disahkan adalah apa yang telah ditulis Rothschild pada tahun 1773, dan menciptakan Tanah Yerusalem sebagai Negara Israel Raya. Padahal, saat itu Tanah Yerusalem hanyalah bagian kecil dari wilayah yang disebut sebagai Bumi Filistin atau Palestina, yang berada di bawah kekhalifahan Turki Utsmaniyah.
Hertzl tahu itu. Dia mencoba menyuap Sultan Hamid, Khalifah Turki Utsmani, agar mau menyerahkan Tanah Palestina kepada kaum Zionis. Namun Sultan Hamid dengan gagah menolaknya. "Selama nafasku masih ada, tidak akan penah kuberikan sejengkal pun tanah suci itu kepada kalian wahai Yahudi," tegasnya. Sejarah telah mencatat, gagal dengan cara halus, akhirnya Zionis Yahudi main kasar. Lewat berbagai konspirasi, Turki Utsmani pun hancur pada Maret 1924.
Pada tahun 1940-an mereka menciptakan monster bernama Adolf Hitler dengan gerakan Nazi-nya yang memiliki ideologi yang sebangun dengan ideologi Zionisme. Monster Hitler dengan Nazi-nya ini bertugas mengusir banyak-banyak kaum Yahudi dari Eropa, agar mereka mau pindah ke Tanah Palestina. Perang Dunia I dan II sesungguhnya hanyalah upaya dekonstruksi peta demografi, terutama di Eropa dan Palestina. Dan sejarah juga telah mencatat bagaimana akhirnya kaum Zionis Yahudi ini berhasil mencaplok Tanah Palestina, dengan bantuan Inggris dan kawan-kawan. Bangsa Palestina yang merupakan pemilik yang sah Tanah Palestina diusir dan diteror. Penjajahan yang dilakukan Zionis Yahudi atau Zionis Israel ini terus berlangsung sampai sekarang.
Apa yang dinyatakan dengan istilah "Kemerdekaan Israel" seperti yang diucapkan Unggun "Samuel" Dahana, Muhammad Nur "Benjamin" Ketang, dan para kolaborator Zionis lainnya, sesungguhnya adalah hari terusirnya Bangsa Palestina dari tanah hak miliknya sendiri, hari dimana Bangsa Palestina dibantai, hari di mana perempuan-perempuan Palestina diperkosa, hari dimana bayi-bayi Palestina dibunuh dan dibuang begitu saja ke dalam api yang berkobar-kobar. Kebiadaban inilah yang mereka rayakan dengan suka cita. [2]
Sumber :
[1] eramuslim.com/siapakah-zionis-israel-itu-2.htm
[2] eramuslim.com/berita/siapakah-zionis-israel-itu-3.htm