Bagi para penikmat serial tokusatsu (film jepang yang menggunakan efek khusus), pasti akrab dengan karakter yang satu ini. Dialah Ankh, seorang monster Greeed (ditulis dengan huruf e berjumlah tiga huruf) yang memberikan sebuah sabuk pengubah wujud kepada seorang manusia yang ditemuinya secara tak sengaja bernama Eiji Hino untuk menumpas kejahatan para Greeed jahat yang dipimpin oleh empat orang Greeed terkuat, Uva, Gameel, Mezool, Kazari. Belakangan ditambah satu lagi bernama Dr. Maki.
Ankh, Eiji Hino dan kelima Greeed tersebut adalah karakter utama dalam salah satu serial tokusatsu terpopuler di Jepang sana yang berjudul Kamen Rider OOO (dibaca Ozu atau Oz). Di Indonesia sendiri serial Kamen Rider sempat popular di kalangan anak-anak pada era 90-an dengan judul Ksatria Baja Hitam. Dan serial Kamen Rider ini sempat kembali popular di Indonesia sekitar tahun 2000-an saat salah satu stasiun televise swasta di tanah air menayangkan serial Kamen Rider Kuuga di setiap hari minggu pagi.
Sepintas tak ada yang menarik untuk dikaji dalam serial Kamen Rider Oz ini.Karena, pada umumnya, ceritanya sama dengan serial Kamen Rider yang lainnya. Namun, setelah kita menonton serial ini lebih lanjut, maka, kita akan menemukan hal yang menarik dari serial tersebut. Di antaranya adalah seorang karakter yang sempat penulis singgung di awal, yaitu karakter bernama Ankh. Tidak seperti keempat Greeed lainnya, saat ia bangkit kembali dari tidur panjangnya, Ankh tidak memiliki tubuh yang sempurna. Ankh hanya berbentuk tangan terputus karena ia kekurangan medal dan tiga core medalnya. Medal dan core medal sangat dibutuhkan oleh seorangGreeed. Layaknya tubuh dengan darah dan seluruh organ tubuh. Tanpa keduanya, Greeed bisa menjadi cacat bentuk tubuhnya atau tidak memiliki tubuh yang sempurna.
Untuk memudahkannya dalam beraktivitas menolong manusia dan untuk memperoleh medal yang amat banyak dari greeed lainnya, Ankh kemudian meminjam tubuh seorang polisi yang koma karena sebuah kecelakaan yang disebabkan oleh Greeed yang jahat. Nah, disinilah dimulai ketertarikan penulis terhadap Ankh. Berbeda dengan keempat Greeed terkuat yang juga memiliki wujud manusia yang tampak sempurna diluarnya, Ankh memiliki perbedaan pada tangan kirinya, yang masih berwujud setengah tangan seorang Greed.
Di dalam ajaran Satanisme, symbol tangan kiri yang memiliki bentuk tidak sama dengan tangan kanan ini adalah salah satu pokok ajaran satanisme yang disebut sebagai “the left hand path and the right hand path” atau dikenal juga sebagai label yang disebut sebagai gaya-gaya dalam praktek sihir dan okultisme. Praktik the left hand path termasuk ke dalam Satanisme, Setian, Qliphothic magic, black magic dan juga, dark paganism. Selain itu juga the left hand path juga diasosiasikan dengan kelemahan dan perlawanan dalam waktu yang lama. Kata “Left” pada istilah ini berasal dari bahasa anglo-saxon: lyfy, yang bermakna lemah.
Selain itu, karakter Ankh juga digambarkan pada akhirnya mendapatkan tubuh yang sempurna dengan berbentuk burung elang dengan matanya yang tertutup sebelahnya. Tidak mengherankan karena dalam bahasa Hindi, Ankh berarti mata. Dengan kulit berwarna dominan merah. Melihat nama, bentuk dan hal lainnya yang ada pada Ankh, tak heran jika karakter Ankh adalah pengejewantahan dari dewa kaum pagan Horus, yang digambarkan juga sebagai burung elang. Hal ini sendiri tidaklah berlebihan, jika kita mencermati begitu banyaknya film-film yang dikhususkan untuk “anak-anak” di Jepang ini dipengaruhi oleh budaya kaum pagan Mesir kuno. Dari yang sekedar mencomot nama-nama dari ritual kaum pagan seperti sephiroth, mother of earth, dan lain sebagainya hingga menjadikan kepercayaan kaum pagan ini menjadi alur utama cerita. Seperti kisah anime (kartun Jepang) Fate/Zero yang bercerita tentang perebutan Holy Grail. Cawan suci yang dipercaya oleh kalangan Kristen sebagai tempat menampung darah Yesus. Bahkan gerakan “asalcomot” ini juga merambah hingga game dan juga manga (komik jepang).
Di dalam hadis sendiri disebutkan jika karakter bermata satu dan berkulit berwarna merah ini lebih dikenal sebagai wujud messiah palsu bernama Dajjal. Rajanya kaum Yahudi menjelang hari kiamat kelak.
Diriwayatkan Ibnu Umar ra., Rasulullah saw bersabda:
“Ketika dalam keadaan setengah sadar aku melakukan thawaf, aku melihat Isa bin Maryam ‘alaihissalam, kemudian aku melihat Dajjal dengan ciri-ciri: berperawakan gemuk, berkulit merah, berambut keriting, mata sebelah kanannya buta, bola matanya seperti buah anggur yang mengapung.” Para sahabat berkata: “Kalau begitu Dajjal ini seperti Ibnu Qathn, yaitu seorang laki-laki dar ikabilah Khuza’ah.” (HR. Bukhari).
Selain itu, di dalam kepercayaan Mesir kuno, Ankh disebut juga sebagai “key of life,” “key of Nile” atau dilambangkan dengan salib Crux Ansanta. Dalam karakter hieroglif Mesir kuno Ankh dibaca sebagai “kehidupan abadi.” Di dalam kepercayaan Mesir kuno juga simbol Crux Ansanta ini merupakan symbol okultisme yang ada pada Dewa Horus.
Di dalam buku Gerakan Theosofi di Indonesia disebutkan:
“Dalam Majalah Pewarta Theosofie Boewat Tanah Hindia Nederland, lambang Crux Ansanta atau Kruis diartikan sebagai tempatnya hati yang dalamnya berisi hal-hal yang halus, dimana segala rupa ada, dimana semuanyaboleh dilihat. Crux Ansanta juga dimaknai sebagai symbol kebangkitan setelah kematian, semangat ditengah kesusahan, dan kebaikan ditengah kejahatan.”
Nah, sama halnya dengan sebahagian besar penjelasan yang disebutkan di atas, penjelasan tersebut juga dapat kita temukan juga di dalam karakter Ankh yang ada pada serial Kamen Rider OOO.
Selain nama Ankh yang di ambil dari salah satu ajaran paganism Mesir kuno, nama Greeed dalam cerita serial Kamen Rider OOO ini juga mengambil dari salah satu makna yang terkandung di dalam ajaran Kristen. Bedanya tidak menggunakan tiga huruf “e”. Penggunaaan tiga huruf “e” ini hanya untuk menampilkan ke kerenan saja atau bias jadi juga untuk mengelabui penontonnya. Tentang Greeed, Insya Allah akan penulis bahas pada pembahasan berikutnya (mms/mn7)